Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan bus tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akibat penerapan sistem Ganjil Genap mulai Senin (3/8).berkaca dari pelaksanaan Asian Games, di mana pihaknya menerapkan ganjil genap, terjadi peningkatan penumpang di Jakarta sekitar 11 persen
Kebijakan tersebut merupakan perluasan dari penyediaan bus sapu jagat untuk mengantisipasi kepadatan di halte Transjakarta.
Baca juga: DKI sediakan bus sapu jagat bereskan kepadatan halte saat ganjil genap
"Jadi tidak lagi bus sapu jagat yang disediakan, tapi seluruh armada yang ada dikerahkan untuk backup pelaksanaan kebijakan ganjil genap besok," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Minggu.
Namun, kapasitas moda transportasi TransJakarta saat ini dinilai masih melebihi kapasitas tampung angkutan selama jam normal maupun sibuk di tengah pemberlakuan PSBB masa transisi.
Baca juga: TransJakarta tambah 155 armada di 10 koridor kawasan Ganjil Genap
Dishub berkaca dari pelaksanaan Asian Games dua tahun lalu, di mana pihaknya menerapkan ganjil genap, terjadi peningkatan penumpang di Jakarta yaitu sekitar 11 persen.
Oleh karenanya, pihaknya menambah jumlah bus TransJakarta di sepuluh koridor sebanyak 25 persen untuk mengangkut penumpang terdampak Ganjil Genap.
Baca juga: Perhatikan, Polda Metro kembali terapkan ganjil genap mulai Senin
"Bukan kapasitasnya, tapi 25 persen jumlah bus di setiap koridor yang bersinggungan dengan kebijakan ganjil genap. Jadi setelah kami petakan, ada sepuluh koridor yang langsung bersinggungan rutenya dengan luas jalan yang ada Ganjil Genap, maka 10 koridor tersebut seluruh armadanya kami tambah," kata Syafrin.
Misalnya, pada bus TransJakarta koridor 1 yang banyak dikendarai di jam sibuk, dari 69 armada yang tersedia telah ditambah menjadi 76 armada bus.
Syafrin mengingatkan kembali pekerja yang membawa kendaraan roda empat agar mematuhi aturan Ganjil Genap dan sebisa mungkin bekerja dari rumah jika nomor akhir plat kendaraan tidak sesuai dengan tanggal berkendara.
"Jangan melakukan mobilitas untuk kegiatan yang tidak penting, tetap tinggal di rumah sehingga kita dapat segera mengatasi dan mencegah wabah ini lebih cepat," kata dia.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020