Kepolisian India menggerebek beberapa kampung di wilayah perdesaan negara bagian Punjab dan menindak kartel penyelundup minuman keras pada Minggu, setelah pekan ini sebanyak 86 orang tewas akibat mengonsumsi minuman alkohol yang diproduksi secara ilegal.Kami telah melakukan penggerebekan di lebih dari 30 lokasi pada hari ini, dan menahan sedikitnya enam orang,
"Kami telah melakukan penggerebekan di lebih dari 30 lokasi pada hari ini, dan menahan sedikitnya enam orang," ujar polisi senior di distrik Tarn Taran, Dhruman H. Nimbale.
Nimbale menjelaskan lebih lanjut bahwa kematian pertama terjadi pada Rabu (29/7), namun kepolisian baru menyatakan terdapat suatu keanehan pada Jumat (31/7) sehingga menjalankan penyelidikan untuk memastikan apakah kematian-kematian itu saling terkait.
Baca juga: 33 orang tewas setelah minum minuman keras di India
Sejauh ini, Kepolisian Punjab telah menangkap 25 orang dan melakukan lebih dari 100 kali aksi penggerebekan di tiga distrik, serta menyita ratusan liter minuman keras dari desa-desa dan kedai pinggir jalan, demikian keterangan Kepala Polisi Dinkar Gupta pada Sabtu (1/8).
Pejabat pemerintah menyebut bahwa sebagian minuman keras yang disita adalah spiritus yang umumnya digunakan dalam industri cat dan peralatan mesin. Kematian akibat konsumsi alkohol ilegal di India menjadi sering terjadi, karena banyak orang tidak mampu membeli alkohol legal.
Bahkan keadaan pembatasan sosial terkait pandemi COVID-19 belakangan ini membuat warga India kesulitan mengonsumsi minuman keras seperti biasa. Jumat pekan ini, sepuluh orang tewas setelah mengonsumsi cairan pencuci tangan dari alkohol.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sedikitnya 17 orang pekerja perkebunan di India meninggal akibat minuman keras beracun
Baca juga: 33 orang tewas akibat minuman keras oplosan di India
Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020