• Beranda
  • Berita
  • Indeks Manufaktur Indonesia merangkak naik, begini komentar Menperin

Indeks Manufaktur Indonesia merangkak naik, begini komentar Menperin

3 Agustus 2020 16:10 WIB
Indeks Manufaktur Indonesia merangkak naik, begini komentar Menperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada acara Pelepasan Ekspor Garbarata PT Bukaka Teknik Utama Tbk Ke Bandara Don Mueang, Thailand yang dilaksanakan di Kawasan Industri Bukaka, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). ANTARA/HO-Humas Kemenperin/am.

Peningkatan PMI menunjukkan bahwa industri dalam negeri terus mengalami pemulihan

Aktivitas industri manufaktur di Tanah Air melaju di tengah tekanan dampak pandemi, yang terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada Juli 2020 berada di level 46,9 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang menempati posisi 39,1.

Lonjakan 7,8 poin pada hasil survei yang dirilis IHS Markit tersebut didasari oleh peningkatan kepercayaan bisnis terhadap kondisi pasar yang lebih normal.

“Peningkatan PMI menunjukkan bahwa industri dalam negeri terus mengalami pemulihan. Kita sudah melihat adanya pertumbuhan dan berangsur-angsur rebound selama masa pandemi ini,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Angka PMI pada Juli 2020 merupakan level tertinggi sejak bulan Februari lalu yang membuktikan bahwa operasional sektor industri di dalam negeri perlahan mulai pulih.

Baca juga: Menperin optimistis indeks PMI manufaktur Indonesia kembali tinggi

Menperin optimistis PMI Manufaktur akan terkatrol kembali di titik ekspansif (level 50) seperti yang dicapai pada Februari di poin 51,9.

“Paling tidak, angka-angka yang ada sudah bisa menjadi indikator bahwa perekonomian kita mulai bangkit kembali,” ujar Menperin.

Menurut Menperin, bukti lain bahwa ekonomi Indonesia mulai membaik adalah pertumbuhan investasi di sektor industri.

“Pemulihan juga kita bisa lihat dari nilai investasi industri pada semester I tahun 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari Rp 104,6 triliun menjadi Rp 129,6 triliun,” ungkap Menperin.

Baca juga: Menkeu: Indeks manufaktur Indonesia terendah sepanjang sejarah

Bahkan pada periode Januari-Juni tahun 2020 industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional.

Total nilai pengapalan produk sektor manufaktur mampu menembus hingga 60,76 miliar dolar AS atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai 76,41 miliar dolar AS

Menperin menyampaikan catatan gemilang yang diraih oleh sektor industri tersebut merupakan perkembangan positif terhadap upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Di samping itu dapat memberikan kepercayaan terhadap para investor bahwa iklim usaha di Indonesia tetap kondusif.

Baca juga: PMI manufaktur naik, Menperin: normal baru geliatkan sektor industri
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020