Dari total anggaran Rp695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, baru Rp141 triliun atau 20 persen di antaranya yang terealisasi.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta seluruh jajaran pemerintahan untuk aktif melakukan sosialisasi protokol kesehatan secara masif kepada masyarakat agar penyebaran COVID-19 tidak makin luas.
"Sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat agar dimasifkan. Gerakan Nasional Disiplin Protokol Kesehatan harus benar-benar terwujud," kata Ma’ruf Amin dalam unggahannya di akun resmi media sosial miliknya, Senin.
Ma’ruf juga mengatakan bahwa kampanye dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan harus melibatkan kelompok masyarakat, mulai dari lingkup terkecil hingga besar.
"Mengajak semua elemen, termasuk ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk lebih aktif mengampanyekan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dari lingkup terkecil, yakni keluarga (door to door)," katanya menambahkan.
Baca juga: Wapres semangati anak-anak tetap optimistis di masa pandemi
Baca juga: Wapres: Kuliah tatap muka diperbolehkan jika daerahnya berstandar WHO
Kampanye protokol kesehatan tersebut, antara lain meminta masyarakat selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta wajib menjaga jarak dengan orang lain.
Selain itu, Ma’ruf meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (K/L) serta pemerintah daerah (pemda) untuk merealisasikan anggaran penanganan COVID-19.
Dari total anggaran Rp695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, lanjut Wapres, baru Rp141 triliun atau 20 persen di antaranya yang terealisasi untuk penanggulangan pandemi.
"Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional diminta bergerak lebih cepat dan hasilnya betul-betul efektif," kata Ma’ruf Amin.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020