"Posisi UB naik jika dibandingkan tahun 2019 yang menduduki rangking ke-6," kata Wakil Rektor I bidang Akademik UB Prof Dr Aulanni’am, drh.,DES, di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Dalam pemeringkatan ini, Webometrics menilai empat parameter, yakni presence (5 persen), impact (10 persen), openness (50 persen) dan excellence (35 persen).
Baca juga: UI perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Webometrics 2020
Di antara parameter- parameter yang digunakan Webometrics, parameter presence berada pada posisi paling baik yang diraih UB, yaitu peringkat 171, disusul parameter impact 767, openness 999, dan excellence 2.468.
Webometrics menilai berdasarkan jumlah paper yang terindeks di Scimago, Scopus, serta sitasi dari Google Scholar.
Menurut Aulanni’am, DES, pemeringkatan tersebut menggambarkan tingkat kualitas perguruan tinggi yang dinilai.
"Ini merupakan prestasi UB yang membanggakan di saat pandemi COVID-19 yang memprihatinkan. UB terus berupaya meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional," kata Prof Aul, panggilan akrabnya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumut masuk 50 PT Islam terbaik dunia
Webometrics merupakan lembaga pemeringkatan di Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics Lab, sebuah lembaga penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC).
Cybermetrics Lab merupakan bagian dari CSIC, dikhususkan untuk menganalisis kuantitatif internet dan konten web, khususnya yang terkait dengan proses generasi dan komunikasi ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Ini adalah disiplin baru yang disebut Cybermetrics atau Webometrics.
Webometrics menggunakan metode kuantitatif yang merancang dan menerapkan indikator yang memungkinkan mengukur aktivitas ilmiah di web.
Webometrics merilis hasil pemeringkatan dua kali per tahun, yaitu pada bulan Januari dan Juli.
Baca juga: UGM masuk 50 besar universitas terbaik dunia
Baca juga: UGM menempati peringkat ketiga universitas terbaik di Asia Tenggara
Baca juga: IPB masuk Top 100 QS World University Ranking
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020