Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai saat ini sudah mulai terjadi adanya sentimen positif di pasar modal baik di Indonesia maupun global.Sentimen positif sudah mulai terjadi di pasar modal bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia
“Sentimen positif sudah mulai terjadi di pasar modal bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Penguatan ini lebih didorong oleh adanya investor domestik,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.
Wimboh menyatakan penguatan di pasar modal didorong oleh adanya investor domestik khususnya investor ritel dan non residen yang tercatat melakukan net buy sebesar Rp1,5 triliun.
“Sedangkan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir Juli terjadi net buying sebesar Rp5,06 triliun,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Wimboh volatilitas tinggi masih terjadi di pasar modal yaitu dapat terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang kembali tertekan menjadi 5.006 saat awal Agustus.
Ia menuturkan hal itu terjadi karena adanya beberapa faktor seperti dirilisnya data deflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan pretensi dari investor atas data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal II 2020.
“Turun cukup drastis dalam waktu sehari kemarin,” ujarnya.
Tak hanya itu, Wimboh mengatakan vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam proses uji coba dan pengetesan turut berkontribusi dalam terciptanya ketidakpastian di kuartal-kuartal berikutnya.
“Vaksin juga masih belum bisa meskipun sudah ditemukan beberapa sumber tapi masih belum bisa kita eksekusi karena masih harus di tes. Ketidakpastian masih ada,” tegasnya.
Baca juga: OJK sebut pertumbuhan premi asuransi terkontraksi
Baca juga: Realisasi penyaluran dana pemerintah di bank Himbara Rp49,65 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020