"Ketujuh ABK tersebut, berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat di sekitar Pulau Penebangan dan Pulau Burung. Alhamdulillah semuanya selamat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Baca juga: SAR Pontianak temukan pengemudi kapal cepat hilang kondisi meninggal
Saat ini, ketujuh ABK itu sudah dibawa oleh Tim SAR gabungan menuju Desa Dusun Besar, Kecamayan Pulau Maya, Kabupaten, Kayong Utara, untuk selanjutnya dibawa menuju Ketapang menggunakan RIB (rigid inflatable boat) Pos SAR Ketapang.
Dia menjelaskan kronologis KM Sinar Kencana bermuatan pupuk itu berangkat dari Pontianak dengan tujuan Ketapang pada Jumat (31/7) pukul 18.35 WIB dan diperkirakan tiba di Ketapang, Selasa ( 2/8). Akan tetapi, saat di perjalanan pemilik kapal, Romi, melaporkan kapal miliknya hilang (lost contact), Senin (3/8).
"Diperoleh informasi bahwa Sabtu (1/8) pukul 23.00 WIB KM Sinar Kencana dihantam gelombang besar, sehingga mengalami kebocoran dan menyebabkan kapal tersebut karam, nakhoda sempat menyalakan flare signal bahaya, kemudian awak kapal yang berjumlah tujuh orang menyelamatkan diri menggunakan life jacket dan rakit," katanya.
Baca juga: Tim Basarnas Pontianak cari tiga korban kecelakaan di air
Baca juga: SAR Pontianak: Empat ABK tugboat mega 09 masih hilang
Dia menambahkan sejak menerima laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan unsur terkait, seperti KSOP, SROP, Pos TNI-AL, Polair, KKP Ketapang dan agen kapal, kemudian memberangkatkan satu tim rescue dengan menggunakan rigid inflatable boat (RIB) Pos SAR Ketapang.
"Di hari pertama RIB ini telah menyisir area pencarian seluas 6 nm (10,8 kilometer), namun usaha di hari pertama belum menemukan kapal dan awak kapal nahas tersebut. Di hari kedua pencarian kami mendapat tambahan alut (alat utama) satu unit Speed Boat 400 PK milik BPBD Kayong Utara, sehingga kami menambah luas area mencapai 822 nm (1.479 kilometer) dibagi menjadi dua sektor,
"Alhamdulillah, hari ini semua ABK ditemukan dalam keadaan selamat, setelah diselamatkan oleh nelayan setempat. Kami imbau sebelum berangkat pemilik angkutan transportasi laut agar mengutamakan keselamatan dan selalu menyediakan alat keselamatan, seperti pelampung dan lainnya," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020