Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan operasi penghalauan gajah sumatera liar yang ke luar dari kawasan konservasi dan masuk ke permukiman masyarakat di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
“Ada 14 ekor gajah itu berasal dari kantong Giam Siak Kecil,” kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.
Lebih dari selusin gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) tersebut ke luar dari kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB). Satwa bongsor itu merupakan satu kelompok besar dan mayoritas adalah gajah dewasa.
Baca juga: Gajah terakhir di Rohil Riau dievakuasi cegah konflik dengan manusia
Mereka sempat memasuki daerah permukiman di Desa Semunai, Kecamatan Pinggir. Gajah liar di daerah itu memang kerap menjelajah hingga ke luar kawasan konservasi karena area yang mereka lewati merupakan bagian dari wilayah jelajah gajah sejak lama, sebelum habitat asli satwa itu berubah jadi permukiman dan perkebunan.
Heru mengatakan tim BBKSDA Riau melibatkan kepolisian, Manggala Agni dan organisasi RSF langsung segera merespon laporan masyarakat pada Selasa (4/8).
“Berdasarkan pemantauan mulai tadi malam (gajah) berada di sekitar Pusat Latihan Gajah Sebanga Sialang Rimbun, masuk tadi pagi di perkebunan masyarakat di Semunai,” katanya.
Ia mengatakan tim gabungan menggiring gajah liar tersebut menuju perkebunan sawit PT. AD dan diarahkan untuk masuk lagi ke habitatnya di kawasan konservasi.
“Pergerakan gajah akan terus dipantau, dan digiring agar kembali lagi ke GSK,” katanya.
Ia meminta masyarakat dan pelaku usaha mendukung proses penggiringan gajah liar, dan jangan menyakiti satwa dilindungi tersebut.
Baca juga: Kawanan gajah liar terjebak di area perkebunan di Aceh Utara
Baca juga: Bayi gajah sumatera dapat sertifikat bertanda tangan Gubernur Riau
Baca juga: KLHK lepasliarkan 26 orangutan selama 2020
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020