Presiden Joko Widodo meminta aparat pemerintah memastikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak berusia di bawah lima tahun (balita) tetap jalan, tidak sampai berhenti selama masa pandemi COVID-19.
"Akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas dan posyandu kita harus pastikan tetap berlangsung tidak berhenti di tengah pandemi," kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, dalam rapat mengenai percepatan penurunan stunting--gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis.
Presiden menekankan pentingnya pelayanan kesehatan optimal bagi ibu hamil dan balita dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
Prevalensi kasus stunting di Indonesia pada 2019 sudah turun menjadi 27,6 persen dari 37 persen pada 2013. Pemerintah menargetkan kasus stunting dapat turun menjadi 14 persen pada 2024.
"Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita, seperti yang saya sampaikan ke Menteri Kesehatan, di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," kata Presiden.
Selain itu, Presiden meminta penanganan stunting di 10 provinsi dengan prevelansi stunting tertinggi menjadi prioritas. Sepuluh provinsi yang dimaksud adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
"Saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa, terutama agar 10 provinsi tersebut agar betul-betul fokus dan konsentrasi untuk penurunan stunting," katanya.
Baca juga:
Presiden minta penurunan kasus "stunting" difokuskan di 10 provinsi
Pemerintah pastikan asupan gizi ibu hamil dan anak selama pandemi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020