Kunjungan Menkes AS itu akan menjadi kunjungan tingkat tertinggi oleh pejabat AS dalam empat dekade, yakni suatu langkah yang kemungkinan akan membuat marah China yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Selama kunjungannya Azar akan bertemu dengan Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, kata Depertemen Luar Negeri Taiwan dalam sebuah pernyataan terpisah.
China menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dalam hubungan China-AS, dan kunjungan Azar mungkin akan semakin menambah ketegangan hubungan Beijing-Washington yang sudah buruk.
"Taiwan telah menjadi model transparansi dan kerja sama dalam kesehatan global selama pandemi COVID-19 dan jauh sebelum itu," kata Azar dalam sebuah pernyataan.
"Saya berharap untuk menyampaikan dukungan Presiden Trump bagi kepemimpinan kesehatan global Taiwan dan menegaskan keyakinan kita bersama bahwa masyarakat yang bebas dan demokratis adalah model terbaik untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan," ujarnya.
Pihak Kemenkes AS, yang menggambarkan kunjungan itu sebagai kunjungan "bersejarah", menyebutkan Azar akan ditemani oleh Kepala Petugas Medis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Mitchell Wolfe, dan sejumlah staf kementerian.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara lain, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, setelah meninggalkan Taipei untuk mendukung Beijing pada 1979. Namun, AS merupakan pemasok senjata utama dan pendukung terkuat Taiwan di kancah internasional.
Gina McCarthy, mantan kepala Badan Perlindungan Lingkungan AS, adalah pejabat tingkat kabinet AS yang terakhir kali mengunjungi Taiwan pada 2014.
Taiwan telah mendapatkan pujian atas langkah tanggapannya terhadap pandemi virus corona baru, setelah jumlah kasusnya yang tetap rendah karena langkah-langkah pencegahan dini yang efektif.
Pada April, Azar mengadakan konferensi virtual dengan Sekretaris Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung.
Presiden AS Donald Trump pada Maret menandatangani undang-undang baru yang mendorong peningkatan dukungan untuk peran internasional Taiwan. Menanggapi hal itu, China mengancam akan membalas dendam, namun tidak menyebutkan secara rinci tentang balasan yang akan dilakukan.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS setuju jual senjata Rp31 triliun kepada Taiwan
Baca juga: Kapal perang AS bersiaga dekat Taiwan jelang pelantikan Tsai Ing-wen
Baca juga: Menhan: China akan kerahkan kekuatan bagi "reunifikasi" dengan Taiwan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020