Di perguruan tinggi, mahasiswa dilatih untuk membuat karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum dan skripsi. Namun tak dapat dipungkiri, jika di antara karya tersebut masih dapat ditemukan kesamaan dengan milik orang lain atau plagiat.
Head of Business Partnerships Southeast Asia for Turnitin Jack Brazel mengatakan kasus plagiat banyak ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tipe plagiat yang paling umum adalah menyalin ulang, mengambil kutipan tanpa sumber asli, memodifikasi tulisan hingga menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan.
Baca juga: Aplikasi Aku Pintar tambahkan fitur zonasi sekolah
Baca juga: Pengguna aplikasi belajar online melonjak 100 persen lebih saat corona
Kehadiran Turnitin Originality ini berfungsi untuk pengecekan kesamaan teks Turnitin yang sudah dikenal, dengan fitur-fitur baru yang membantu para instruktur untuk mengatasi tren seperti menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan karyanya atau menyalin hasil karya lain.
"Turnitin Originality memberi instruktur dan administrator kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai potensi kesalahan dalam satu alat sehingga contoh plagiarisme atau penulisan tidak autentik adalah momen yang bisa diajarkan, bukan menghukum," ujar Jack dalam jumpa pers daring, Rabu.
Sementara itu, Customer Growth Manager Southeast Asia, Yovita Marlina mengatakan setiap institusi dapat menetapkan standar baru untuk integritas akademik serta memberi siswa dan instrukturnya solusi terpadu untuk mendukung standar tersebut.
Pendidik dapat menggunakan Turnitin Originality sebagai alat belajar mengajar, menunjukkan kepada siswa mereka bagaimana mengidentifikasi konten yang tidak asli sebelum menyerahkan makalah mereka.
"Ketika kita temukan plagiarism, kita akan memberi skor berapa persen yang sama dari satu tulisan seseorang. Tapi penentuan skor baik atau buruk ya ada di institusi masing-masing, nanti institusi tersebut yang menentukan batasannya," kata Yovita.
Saat ini beberapa institusi di Indonesia sudah menggunakan software dari Turnitin seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Pelita Harapan dan Trisakti.
Baca juga: Traffic internet 3 melonjak untuk aplikasi belajar online
Baca juga: Cakap tawarkan solusi belajar mengajar online di tengah corona
Baca juga: Pentingnya belajar sambil bermain saat balita
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020