HNW yang juga anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS itu menyalurkan 16 ekor sapi dan 7 ekor kambing sekaligus membagikan sembako, vitamin, dan masker dengan harapan akan membantu menguatkan gizi selama menjalani isolasi mandiri dan sarana kesembuhan COVID-19.
Hidayat mengatakan dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu, pandemi itu tampak belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Setiap hari, jumlah korban terpapar COVID-19 terus bertambah. Namun, kondisi tersebut tidak boleh menyurutkan niat umat Islam Indonesia untuk melaksanakan kurban, pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.
Baca juga: HNW: Sidang Tahunan MPR berikan pelajaran politik bangsa
Baca juga: MPR yakin lembaga negara sampaikan kinerja terbaik di Sidang Tahunan
Baca juga: MPR dukung ponpes jadi sentra pengembangan ekosistem keuangan syariah
Itu dibuktikan dengan banyaknya binatang kurban yang dipotong pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020 lalu. Gerakan memotong hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha itu juga dilakukan oleh HNW.
Ia mengatakan, daging kurban tak hanya dibagikan kepada pasien terpapar COVID-19, tapi para penjaga makam, tenaga sekuriti, yayasan yatim, majlis taklim, jemaah masjid dan musholla, juga kaum dhuafa turut mendapatkan bagian daging tersebut.
HNW melibatkan para pengurus struktur PKS, para kader serta simpatisan partai untuk membantu pembagian daging kurban tersebut. Selain itu, HNW juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan di DKI Jakarta.
Menyangkut penanganan virus corona, Hidayat berharap pemerintah betul-betul berkomitmen dalam melaksanakan disiplin protokol COVID-19.
Menurut dia, pemerintah harus betul-betul serius dan fokus melaksanakan kewajiban nya melindungi seluruh rakyat Indonesia, termasuk melaksanakan janji dan kewajiban terhadap para tenaga kesehatan, dokter dan perawat.
HNW mengatakan mereka adalah Pahlawan Kemanusiaan yang berada di garda terdepan dalam menangani para pasien COVID-19.
"Mereka ternyata juga sudah banyak yang gugur terpapar COVID-19," kata HNW.
Menurut HNW, Idul Adha dan hari-hari tasyrik (3 hari sesudah nya) bisa menjadi momentum penguatan kepedulian yang menguatkan kohesi sosial di tengah kecemasan meluas akibat COVID-19 beserta dampak negatifnya.
Caranya, yaitu dengan menguatkan ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan dalam Islam), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan dalam bangsa), dan ukhuwah basyariah (persaudaraan dalam kemanusiaan), termasuk juga ukhuwah kepada korban COVID-19 yang sedang mengisolasi diri.
Hidayat mengatakan bahwa spirit beragama yang positif itu hendaknya tetap dijaga dan dikembang-luaskan untuk hari-hari sesudah Idul Adha, sebagai salah satu kontribusi nyata mengatasi dampak-dampak pandemi virus corona.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020