• Beranda
  • Berita
  • Menko Airlangga: Pilkada serentak dorong geliat ekonomi kuartal III-IV

Menko Airlangga: Pilkada serentak dorong geliat ekonomi kuartal III-IV

5 Agustus 2020 16:28 WIB
Menko Airlangga: Pilkada serentak dorong geliat ekonomi kuartal III-IV
Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam video konferensi di Jakarta, Rabu (5/8/2020) ANTARA/Dewa Wiguna

Pemilukada pada Desember akan menjadi pendorong karena uang beredar. Saat Pemilukada untuk penyelenggaraaan saja Rp24 triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di sejumlah daerah pada 9 Desember 2020 akan mendorong geliat ekonomi khususnya pada kuartal III-IV 2020.

“Pemilukada pada Desember akan menjadi pendorong karena uang beredar. Saat Pemilukada untuk penyelenggaraaan saja Rp24 triliun,” katanya melalui video konferensi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, setiap calon juga akan mengeluarkan dana yang diperkirakan mencapai Rp10 triliun sehingga total uang beredar diperkirakan mencapai Rp34 triliun hingga Rp35 triliun.

“Tentu akan meningkatkan konsumsi terutama untuk alat peraga bagi calon, termasuk di antaranya masker, hand sanitizer dan alat kesehatan lain,” imbuhnya.

Pilkada serentak dijadwalkan berlangsung di 270 daerah yakni di sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota di seluruh Indonesia.

Perhelatan demokrasi lima tahunan itu diperkirakan akan mendorong konsumsi masyarakat dan dunia usaha sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang bergerak positif di tengah pandemi COVID-19.

Sesuai perkirakan sejumlah pihak termasuk pemerintah, pada kuartal kedua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua ini menyentuh negatif 5,32 persen dari kuartal pertama 2,97 persen.

Meski begitu, pemerintah mencermati mulai ada sinyal positif tren perbaikan ekonomi pada kuartal selanjutnya salah satunya mulai bergeraknya aktivitas ekonomi karena dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) termasuk didorong dengan stimulus fiskal mencapai Rp695,2 triliun.

Baca juga: Indef minta pemerintah optimalkan belanja untuk dorong ekonomi RI

Baca juga: Pemerintah optimistis kuartal III-IV ada tren perbaikan ekonomi

Baca juga: Menko Airlangga: Stimulus Rp1.039 triliun harus terealisasi akhir 2020


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020