Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan seorang istri mempunyai peranan penting mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai integritas kepada keluarganya.Karakter itu lah yang dibutuhkan negeri ini untuk dapat lepas dan bebas dari berbagai persoalan mendasar bangsa seperti perilaku koruptif dan penyakit korupsi yang telah berurat akar di republik ini
"Seseorang yang memiliki peran penting untuk mengajarkan serta menanamkan integritas dan akhlak yang baik kepada keluarganya dengan nilai-nilai ketuhanan, agama dan kemanusiaan, kejujuran, kegigihan, keberanian, keadilan, dan tanggung jawab yang tinggi menjadi karakter pada suami dan anak-anaknya," ucap Firli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya dalam memperingati Hari Dharma Wanita Persatuan yang jatuh setiap 5 Agustus.
"Karakter itu lah yang dibutuhkan negeri ini untuk dapat lepas dan bebas dari berbagai persoalan mendasar bangsa seperti perilaku koruptif dan penyakit korupsi yang telah berurat akar di republik ini," ucap Firli.
Baca juga: KPK tindaklanjuti polemik Program Organisasi Penggerak dengan kajian
Namun, kata dia, sangat disayangkan bahwa ada beberapa penyelenggara negara yang terseret melakukan korupsi, apakah ini juga karena ulah segelintir "oknum istri" tentu perlu pengkajian mendalam dan tentu para istri mereka yang menemukan jawaban nya.
"Semisal istri eks-Bupati Karawang AS (Ade Swara), istri eks-Wali Kota Palembang RH (almarhum Romi Herton), istri Bupati Empat Lawang BAA (Budi Antoni Aljufri), dan yang terbaru istri Bupati Kutai Timur (Ismunandar) mencoreng peran suci dan mulia seorang istri," ungkap Firli.
Lebih lanjut, ia pun menilai perlu penguatan dari eksternal keluarga sebagai benteng untuk menghalau masif nya godaan korupsi yang mencoba merasuk dari semua lini.
"Atas dasar itulah, KPK membuat program dan gerakan masyarakat antikorupsi yang melibatkan wanita, salah satunya Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) yang berbasis pendekatan keluarga dengan melatih ribuan wanita sebagai motor penggerak di 34 provinsi di Indonesia," tuturnya.
Gerakan itu, kata Firli, adalah salah satu dari program strategi pemberantasan korupsi oleh KPK melalui pendekatan pendidikan masyarakat untuk membentuk "mindset" dan "culture-set" segenap elemen dan anak bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan laten korupsi.
Baca juga: Dewas KPK segera rampungkan laporan pelanggaran etik Firli Bahuri
"Ada istilah, di balik suami yang hebat ada istri hebat yang mendukungnya. Saya menilai istilah itu benar adanya karena andil seorang istri sangat menentukan langkah suaminya. Saya telah melihat dan merasakan sendiri andil besar, pengorbanan, kesetiaan, dan keikhlasan seorang istri dalam kehidupan saya, mulai dari ibu hingga istri tercinta," ujarnya.
Ia pun mengharapkan wanita-wanita Indonesia dapat menjadi seorang istri seperti kata Rhoma Irama dalam penggalan lirik lagunya, "hanya istri soleha yang menjadi perhiasan dunia, hanya istri yang beriman bisa dijadikan teman, dalam tiap kesusahan, selalu jadi hiburan".
Baca juga: KPK dan Damri sepakati perluas jangkauan kampanye antikorupsi
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020