Pemain asing PSM Makassar, Hussein El Dor, dilaporkan selamat saat insiden ledakan besar di sekitar pelabuhan Kota Beirut, Lebanon, pada Selasa 4 Agustus 2020 waktu setempat.Hussein mengatakan saat terjadi ledakan, dirinya berdekatan dengan lokasi kejadian dan berhasil selamat
"Hussein mengatakan saat terjadi ledakan, dirinya berdekatan dengan lokasi kejadian dan berhasil selamat," ujar media officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim yang berada di Jakarta saat dikonfirmasi dari Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ia mengatakan, usai menerima informasi dari media atas kejadian ledakan itu, pihaknya langsung menghubungi Hussein, untuk memastikan keadaannya, mengingat yang bersangkutan sebelumnya pulang kampung ke Lebanon saat kompetisi diliburkan karena pandemi Coronavirus Disease (COVID-19).
Pemain belakang skuad PSM Makassar ini, kata pria disapa akrab Sule, melaporkan dirinya dalam keadaan selamat, namun dampak yang ditimbulkan akibat ledakan dasyat itu menghancurkan sebagian Kota Lebanon termasuk pelabuhan setempat.
Baca juga: Hussein El Dor tidak sabar arungi musim ini bersama PSM
Baca juga: Gol perdana akan buat Hussein El Dor lebih termotivasi, kata pelatih
"Dia (Hussein) berhasil selamat dari musibah itu. Ia mengatakan hanya tuhan yang tahu bagaimana bisa kembali ke rumahnya. Ia berharap semua orang mendoakan Kota Beirut, khususnya bagi korban meninggal dan luka-luka," tutur Sule menerjemahkan kata Hussein melalui pesan yang diterimanya.
Hingga kini, pihak manajemen PSM Makassar terus berkordinasi dengan yang bersangkutan termasuk memberikan dukungan moral untuk tetap kuat dan semangat usai insiden tersebut.
Hussein El Dor sebelumnya didatangkan pada musim awal kompetisi shopee Liga 1 Indonesia. Pria kelahiran negara Pantai Gading itu mengisi posisi sebagai pemain belakang atau Bek di skuad PSM Makassar. Namun saat kompetisi berlangsung, wabah COVID-19 telah masuk ke Indonesia sehingga kompetisi dihentikan sementara.
Sebelumnya, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sumber ledakan dari 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Ibu Kota Beirut, Selasa (4/8).
Baca juga: 2.750 ton amonium nitrat terkait dengan ledakan masif di Lebanon
Baca juga: Penyelidikan awal temukan kelalaian sebabkan ledakan di Beirut
Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.
Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.
Presiden meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.
Sejauh ini, seratusan orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Korban tewas akibat ledakan di Beirut capai 100 dan bisa bertambah
Baca juga: Presiden Lebanon serukan keadaan darurat dua minggu
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020