Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi Raoul Nehme kepada Reuters pada Rabu, sekalipun ia juga menyebut bahwa kapal pengangkut pasokan padi-padian sedang dalam perjalanan menuju Lebanon.
Nehme mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan persediaan padi-padian setidaknya untuk waktu tiga bulan sebagai jaminan keamanan pangan, dan pemerintah sudah mencari tempat penampungan persediaan lainnya.
Baca juga: Inggris: Terlalu cepat berspekulasi soal penyebab ledakan Beirut
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson tawarkan bantuan ke Beirut
Ledakan yang berpusat di sebuah gudang dan sejauh ini disebutkan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat tersebut meluluhlantakkan distrik pelabuhan dan kawasan sekitarnya, serta melumpuhkan portal masuk utama untuk impor sumber pangan di negara berpenduduk enam juta orang lebih itu.
Dalam pernyataan kepada surat kabar lokal, ketua serikat importir gandum, Ahmed Hattit, menyebut ketika terjadi ledakan, silo di Beirut menampung tidak lebih dari 15.000 ton gandum karena sejumlah pengelola penggilingan telah membongkar langsung gandum impor yang datang.
Hattit menambahkan bahwa persediaan tepung yang tersisa saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama satu setengah bulan, dan ada empat kapal kargo yang mengangkut total 28.000 ton gandum yang sedang dalam perjalanan.
Silo di pelabuhan Beirut mampu menampung hingga 120.000 ton padi-padian, menurut keterangan Ahmad Tamer, direktur pelabuhan Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon.
Pelabuhan Tripoli sendiri, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di negara itu, tidak dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan padi-padian, namun jika masuk ke sana, gandum bisa ditransfer ke gudang terdekat yang berjarak sekitar dua kilometer.
Saat ini Lebanon tengah mengupayakan untuk segera mengalihkan empat kapal yang membawa 25.000 ton tepung ke pelabuhan Tripoli.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penyelidikan awal temukan kelalaian sebabkan ledakan di Beirut
Baca juga: Beirut bergolak akibat ledakan, jumlah korban tewas capai 100 jiwa
Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020