"N219 sampai saat ini sedang dilakukan uji terbang akhir dengan misi sangat 'critical'. Kita berharap di tahun 2020 akan selesai program sertifikasi N219, setelah itu N219 bisa diproduksi massal," kata Rika dalam gelar wicara virtual "Iptek Pengembangan dan Antariksa Bagi Indonesia Maju" di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pesawat N219 lengkapi jam terbang sebelum diproduksi massal
Baca juga: Lapan: N219 Amfibi uji coba terbang pada 2022
Jika sudah lolos sertifikasi, pesawat N219 bisa segera diproduksi massal.
Rika mengatakan tingkat komponen dalam negeri yang digunakan pada pembuatan pesawat itu sudah mencapai 40 persen dan ke depan akan ditingkatkan menjadi 60 persen, dan diupayakan semakin meningkat lagi.
Lapan juga mengembangkan pesawat N219 amfibi guna mendukung program pemerintah untuk logistik, pariwisata dan transportasi di pulau-pulau kecil, daerah danau dan daerah perairan.
Selain itu, Lapan juga terus meningkatkan dan mengembangkan kemampuan roket, sehingga diharapkan pada 2024 akan mampu meluncurkan roket pengorbit satelit dari bumi Indonesia.
Baca juga: Pengembangan pesawat N219 dorong industri komponen dalam negeri
Baca juga: Lapan: 10 bulan menuju sertifikasi penerbangan N219
Rika menuturkan roket sonda RX 450 sedang terus mengalami optimalisasi, karena ditargetkan roket itu memiliki ketinggian terbang sekitar 100 km.
Demikian pula, roket sonda bertingkat dengan ketinggian terbang 300 km menjadi bagian dari fokus kegiatan Lapan pada 2021-2025.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020