Serda Mugiyanto adalah seorang prajurit TNI AD yang sukses menjadi pengusaha kelengkeng di tengah keterbatasan fisiknya karena harus kehilangan salah satu kakinya akibat terkena ranjau darat saat bertugas di Ambon 1999.
"Awal mula terjun ke pertanian pada tahun 2004 kursus di Pusrehab Kemenhan. Setelah itu, diterjunkan ke lapangan dengan pulang ke satuan. Saya mulai mengaplikasikan untuk menanam berbagai tanaman buah," kata Serda Mugiyanto, melalui siaran pers TNI AD, Jakarta, Kamis (6/8).
Baca juga: Istri Kasad tengok kandang kambing dibangun jadi rumah layak huni
Setelah mencoba bertani berbagai macam buah, Mugiyanto mencari varietas yang paling unggul di Indonesia hingga menjatuhkan pilihan pada kelengkeng kateki dan sukses membudidayakannya di Kampung Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak 2015.
Dalam kunjungan itu, Kasad didampingi istri, Hetty Andika Perkasa yang juga Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana menyambangi kediaman Serda Mugiyanto sebelum berkeliling kebun kelengkeng.
Rombongan Kasad diajak berkeliling perkebunan untuk melihat hasil tanam anggota Babinsa Kodim 0705 Magelang itu.
Sejumlah warga sekitar juga ikut membantu membudidayakannya.
Baca juga: Kasad berbagi pengalaman tangani COVID-19 dengan Pimpinan AD Singapura
Andika pun menyempatkan berbincang dengan para pekerja dan masyarakat sekitar, termasuk bertemu dengan Muali, ayahanda Mugiyanto yang kebetulan sedang berada di rumah anaknya tersebut.
Muali, ayahanda Mugiyanto, pun mengakui anaknya sebagai sosok yang ulet dan disiplin, yang dari kecil memang bercita-cita sebagai prajurit TNI.
"Dia ini cita-cita memang jadi tentara. Dia daftar juga sendiri. Cuma minta sangu (uang saku). Kalau mintanya Rp10 ribu, ya, Rp10 ribu. Dikasih lebih enggak mau, pasti dikembalikan. Anaknya memang disiplin," katanya.
Sementara itu, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memberi arahan agar Mugiyanto melakukan kerja sama dengan institusi militer lain untuk mengolah beberapa lahan yang tidak produktif.
"Kalau Serda Mugiyanto dapat melakukan kerja sama, bisa membentuk ketahanan pangan. Artinya, dengan produktivitas lahan perkebunan, putaran ekonomi juga akan terjadi di kampung Borobudur sehingga masyarakatnya bisa memiliki penghasilan lebih," katanya.
Baca juga: Kasad: 86,8 persen pasien Secapa AD sudah negatif Corona
Kasad pun mengaku bangga atas pencapaian salah seorang prajurit yang memiliki keterbatasan fisik namun dapat menginspirasi.
Ia berharap seluruh prajurit TNI AD memiliki hati yang besar dan keinginan yang kuat untuk mencapai keberhasilan seperti Serda Mugiyanto.
"Kenaikan pangkat dari tamtama menjadi sersan dua ini tidak sia-sia. Yang lebih membuat bangga, dengan segala kekurangan, ternyata Serda Mugiyanto bisa menjadi lilin kecil di Borobudur," kata Andika.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020