"Keteladanan ini paling penting, kalau misalkan kiai, ustadz, DKM mensyaratkan memakai masker di dalam fasilitas itu masyarakat saya kira banyak yang bisa mengikuti," kata Wakil Sekretaris MCCC Deni Wahyudi Kurniawan dalam acara diksusi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Di institusi yang pemimpinnya mencontohkan penerapan protokol pencegahan COVID-19 seperti memakai masker, ia melanjutkan, tingkat ketaatan pada protokol kesehatan akan lebih tinggi.
Deni juga mengemukakan perlunya penyampaian pesan dan informasi mengenai protokol kesehatan secara terus menerus untuk menumbuhkan kesadaran warga menjalankannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut dia, adalah pemilihan metode dan pendekatan yang digunakan dalam penyampaian pesan dan informasi mengenai protokol pencegahan penularan virus corona mengingat ada pesan yang lebih efektif disampaikan secara langsung dan ada informasi yang bisa disampaikan melalui saluran penyebaran informasi lain seperti media sosial.
Sementara itu, Koordinator Satuan Tugas COVID-19 Nahdlatul Ulama dr. Muhammad Makky Zamzami mengatakan bahwa penyuluhan mengenai upaya pencegahan COVID-19 harus dilakukan secara terus-menerus dengan bahasa yang bisa diterima oleh masyarakat.
"Beberapa hal yang mungkin bisa diterima masyarakat bagaimana kita menyampaikan secara sederhana lalu kemudian saling mengingatkan," kata Makky.
Makky juga mengemukakan pentingnya peran ibu dalam kampanye protokol kesehatan.
Nahdlatul Ulama, menurut dia, menggerakkan muslimat dan fatayat untuk mengingatkan anggota keluarga mereka agar selalu memakai masker ketika berada di luar rumah sebagai bagian dari adaptasi pada kebiasaan baru selama pandemi.
Baca juga:
Denda tak pakai masker di Jabar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu
Presiden perintahkan kampanye masif pakai masker dalam 2 pekan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020