Diambil dari novel berjudul sama karya pemenang hadiah Nobel J.M Coetzee, film ini digarap oleh sutradara asal Columbia, Ciro Guerra yang filmnya pernah mendapatkan nominasi Academy Award kategori Best Foreign Language Film.
"Waiting for the Barbarians" mengambil berlatar belakang abad 19 di wilayah Asia dan menggambarkan imperialisme dan kolonialisme mengubah kehidupan manusia. Mark Rylance berperan sebagai pejabat pemerintah di mana terjadi tragedi kekejaman terbesar yang pernah ada.
Baca juga: "Midnight Sun", kisah Twilight versi Edward Cullen rilis Agustus
Baca juga: Robert Pattinson tak risaukan komentar penggemar "Batman"
Johnny Depp berperan sebagai polisi kejam yang didatangkan dari pusat untuk menyelesaikan masalah pemberontak dengan menggunakan penyiksaan dalam interogasi. Dia bekerja ditemani oleh Robert Pattinson, seorang polisi junior yang selalu membayanginya.
Film ini memiliki plot yang luar biasa dengan setting pegunungan dan padang pasir yang spektakuler. Metode kepolisian, peran pemerintahan, dan semua isu tentang ras dan pekerjaan sangat relevan dengan masa kini. Ini adalah kisah alegori yang terjadi di Timur Tengah, Kongo dan bagian lain di dunia pada saat ini.
Syutingnya sendiri dilakukan di Maroko oleh sinematografer peraih Oscar, Chris Menges sehingga tak heran jika film berdurasi 102 menit ini mampu memberikan reaksi visual yang menstimulasi panca indera penontonnya.
"Waiting for the Barbarians" dirilis serentak mulai 7 Agustus di seluruh dunia. Pada September mendatang, Mola TV juga akan menghadirkan film "Iron Mask" yang dibintangi oleh Jacky Chan dan Arnold Schwarzenegger serta "Professor and The Mad Man" yang menampilkan Mel Gibson dan Sean Penn pada Oktober 2020.
Baca juga: Produser tak yakin Johnny Depp kembali di "Pirates of the Caribbean"
Baca juga: Lima film terlaris Johnny Depp
Baca juga: "The Devil All the Time", film baru Tom Holland dan Robert Pattinson
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020