Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Hasanuddin, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan latihan persenjataan berat kendaraan tempur dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit.
"Prajurit kavaleri harus mahir menembak senjata berat kendaraan tempur. Untuk itu, terus pelihara dan tingkatkan kemampuan menembak senjata berat kendaraan tempur," kata Hasanuddin.
Sebelumnya dia meninjau latihan menembak senjata berat kendaraan tempur di Desa Cucum, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, didampingi Asisten Operasi Kasdam Iskandar Muda, Kolonel Infantri Dwi Sasongko, dan Asisten Logistik Kasdam Iskandar Muda, Kolonel CPL Reki Feriyanto
Pada latihan itu Hasanuddin mencoba menembakkan senjata pelontar granat AGL 40 dari kendaraan tempur APR atau panser.
Komandan Batalion Kavaleri 11/MSC, Mayor Kavaleri Mahdan Almairsyah, mengatakan, senjata berat kendaraan tempur yang digunakan dalam latihan tersebut meliputi tank kanon 105 mm, senjata mesin berat CIS kaliber 12,7 mm
Kemudian, senjata pelontar granat AGL 40, tank AMX-13 dengan kaliber 105 mm, panser Anoa Komando dan panser APR serta panser V150 yang digunakan sebagai kendaraan tempur intai.
“Latihan senjata berat kendaraan tempur ini melibatkan personel Batalion Kavaleri 11/MSC, baik komandan peleton hingga prajurit penembak senjata mesin besar," kata Almairsyah.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020