Pemerintah Provinsi Jawa Timur membagikan 26 juta masker gratis kepada warga, dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi virus Corona.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat, mengatakan bahwa dari 26 juta masker yang akan dibagikan kepada warga secara gratis tersebut, Pemprov Jawa Timur menyiapkan 4,5 juta masker dan sisanya berasal dari tiap-tiap daerah di provinsi ini.
"Orang-orang harus terlindungi dengan menggunakan masker. Kita tidak boleh menularkan dan jangan sampai tertular," kata Khofifah.
Baca juga: Mendagri ajak kepala daerah buat gerakan bagikan masker secara masif
Khofifah menambahkan dalam program tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan kurang lebih dua juta masker, dan untuk Kota Malang menyiapkan 1,5 juta masker untuk dibagikan.
Menurut Khofifah, dukungan juga diberikan oleh pemerintah daerah lain yang ada di wilayah Jawa Timur. Khofifah mengharapkan dengan gerakan tersebut, bisa mengurangi angka penyebaran virus corona di wilayah Jawa Timur.
Di Jawa Timur tercatat ada 24.115 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 16.732 orang dinyatakan sembuh dan 1.817 orang dilaporkan meninggal dunia.
Menurut Khofifah, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, pasien yang dilaporkan meninggal dunia tersebut memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Di Jawa Timur, kebanyakan pasien konfirmasi positif yang meninggal dunia juga memiliki penyakit diabetes.
"Penyebab tertinggi adalah komorbid. Di Jawa Timur itu diabetes," kata Khofifah.
Baca juga: Tito Karnavian dorong gerakan sejuta masker diikuti seluruh daerah
Dalam kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dilaksanakannya gerakan membagikan 26 juta masker gratis kepada masyarakat demi menekan penyebaran virus Corona.
"Acara ini di luar dugaan kami. Ini berawal pada saat saya menyampaikan ke beberapa kepala daerah," kata Tito.
Tito berpesan dengan menggunakan masker secara benar, diyakini bisa menekan risiko penyebaran virus corona. Oleh sebab itu, pemerintah daerah diminta terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Masker akan efektif menekan penyebaran COVID-19, ketika dipakai dengan benar. Persoalannya, bagaimana supaya orang-orang menggunakan masker, ini tantangan," kata Tito.
Baca juga: Penjahit di Kalbar canangkan gerakan masker gratis
Baca juga: Menko PMK apresiasi Gubernur Jatim sediakan pusat observasi COVID-19
Tito menambahkan memang ada masyarakat yang tidak mampu membeli masker karena memiliki penghasilan yang rendah. Oleh sebab itu, gerakan pembagian masker gratis tersebut, merupakan langkah yang tepat.
"Ada faktor masyarakat yang tidak mampu, untuk makan saja sulit. Oleh karena itu, kita membagi masker. Ini adalah simpatik," ujar Tito.
Di Indonesia, hingga saat ini ada 121.226 kasus konfirmasi positif. Dari jumlah tersebut, 5.593 orang dilaporkan meninggal dunia, 77.557 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020