Trump mengatakan lewat Twitter bahwa dia telah bicara secara terpisah dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang akan berbicara bareng lewat telepon.
"Kami akan bicara bersama lewat telepon pada Minggu dengan Macron, para pemimpin Lebanon, dan para pemimpin dari berbagai kalangan lain dunia. Setiap orang ingin membantu!" cuit Trump.
Dia mengatakan kepada Aoun bahwa tiga pesawat udara besar AS sedang menuju Lebanon untuk mengirim perlengkapan medis, makanan, air dan petugas medis.
Trump dan Macron bercakap via telepon dan "mengungkapkan kesedihan mendalam mereka atas hilangnya nyawa dan kehancuran di Beirut," jubir Gedung Putih Judd Deere mengatakan dalam satu pernyataan.
Satu ledakan di pelabuhan ibu kota Beirut pada Selasa menewaskan 154 orang, melukai 5.000 dan menghancurkan sekitar kota itu.
Prancis dan negara-negara lain bergegas mengirim bantuan kedaruratan ke Lebanon, termasuk para dokter dan berton-ton peralatan kesehatan dan makanan.
Badan Pembangunan Internasional AS pada Jumat mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan lebih dari 15 juta dolar AS (Rp220,7 miliar) , termasuk bantuan makanan bagi 5000 orang selama tiga bulan. Pihaknya juga meminta militer AS mengirim pasokan medis dan obat yang mencukupi untuk menolong hingga 60.000 orang selama tiga bulan.
Para pejabat senior pemerintahan Trump telah bertemu untuk merundingkan bantuan tambahan, kata satu sumber senior di pemerintahan, seraya menambahkan terus memedulikan isu pemerintahan yang melanda Lebanon.
Pada Kamis, Macron mengunjungi Beirut dan meyakinkan massa yang marah bahwa bantuan untuk membangun kembali Beirut tak akan sampai ke "tangan-tangan korup".
Penyebab ledakan masih diselidiki.
Reuters
Baca juga: Trump sebut ledakan Beirut "tampak seperti serangan"
Baca juga: Penyelidikan ledakan Lebanon lihat kemungkinan campur tangan asing
Baca juga: Macron janjikan bantuan untuk Lebanon tak jatuh ke tangan yang korup
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020