• Beranda
  • Berita
  • Irlandia kembali berlakukan pembatasan di tiga daerah

Irlandia kembali berlakukan pembatasan di tiga daerah

8 Agustus 2020 12:24 WIB
Irlandia kembali berlakukan pembatasan di tiga daerah
Pemimpin Fiana Fail Micheal Martin dan keluarganya meninggalkan tps setelah memberikan suara mereka untuk pemilihan umum di Cork, Irlandia, Sabtu (8/2/2020). ANTARA/REUTERS/Henry Nicholls/am.

Kita semua harus memahami virus ini masih jadi ancaman yang bahaya dan mendesak, virus ini menyerang tanpa ampun dan tidak akan berhenti begitu saja. Kita harus yakin. Kita tidak dapat menunggu dan diam

Pemerintah Irlandia pada Jumat (7/8) memberlakukan kembali pembatasan di tiga daerah, salah satunya wilayah padat penduduk yang berbatasan dengan Dublin.

Langkah itu merupakan pembatasan lokal pertama yang dilakukan Irlandia guna menekan penyebaran COVID-19. Irlandia menaungi total 26 daerah.

Dengan demikian, restoran, kafe, dan pub di wilayah Kildare, Laois, dan Offaly hanya dapat menyajikan makanan di luar ruangan untuk sekelompok orang dalam jumlah kecil selama dua pekan ke depan. Warga setempat juga diperbolehkan meninggalkan daerahnya hanya untuk situasi tertentu.

Hampir separuh kasus positif COVID-19 di Irlandia ditemukan di tiga wilayah tersebut dalam dua pekan terakhir.

"Kita semua harus memahami virus ini masih jadi ancaman yang bahaya dan mendesak, virus ini menyerang tanpa ampun dan tidak akan berhenti begitu saja. Kita harus yakin. Kita tidak dapat menunggu dan diam," kata Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, dalam pidato pertamanya yang ditayangkan di televisi.

Baca juga: Pensiunan tenaga medis Irlandia sambut baik seruan kembali bertugas
Baca juga: McDonald's tutup sementara seluruh cabang di Inggris, Irlandia


Kasus positif COVID-19 di Irlandia naik sekitar 50 pasien per hari pada minggu lalu. Angka itu bertambah dua kali lipat dari periode sebelumnya. Irlandia sempat menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 yang cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.

92 kasus positif yang dilaporkan pemerintah, Jumat, merupakan yang tertinggi sejak 22 Mei 2020, saat Irlandia mulai mencabut status karantina.

Otoritas kesehatan setempat pada Kamis (6/8) mengatakan mereka belum melihat peningkatan yang signifikan dari daerah di luar tiga wilayah tersebut. Klaster penularan COVID-19 di Irlandia banyak ditemukan di pabrik pengolahan daging dan asrama penampungan pengungsi. Pemerintah memperkirakan COVID-19 masih menyebar di tempat tersebut.

Temuan kasus positif itu jadi pukulan telak bagi salah satu rencana pencabutan karantina paling hati-hati di Eropa. Pemerintah Irlandia pada minggu ini menunda pencabutan karantina tahap empat dan terakhirnya untuk kedua kalinya. Jika aturan pembatasan itu dicabut, maka klub malam dan seluruh pub dapat kembali beroperasi.

Laois dan Offaly merupakan wilayah dengan penduduk yang cukup sedikit di Irlandia. Namun, Kildare merupakan daerah padat penduduk keempat, yang 80 persen warganya bekerja di Dublin, kata Kamar Dagang Irlandia.

Banyak negara-negara di Eropa memberlakukan kembali aturan pembatasan atau menetapkan karantina di daerah tertentu demi menekan penyebaran COVID-19 tanpa perlu mengisolasi seluruh wilayah negara. Pasalnya, dampak karantina total pada awal tahun ini membuat perekonomian banyak negara terpuruk.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Irlandia akan longgarkan pembatasan secara perlahan
Baca juga: Titik pemeriksaan COVID-19 di Irlandia bantu polisi sita narkoba

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020