• Beranda
  • Berita
  • Wolverhampton disanksi UEFA karena langgar aturan finansial

Wolverhampton disanksi UEFA karena langgar aturan finansial

9 Agustus 2020 15:30 WIB
Wolverhampton disanksi UEFA karena langgar aturan finansial
Skuat Wolverhampton melakukan sesi latihan di Molineux Stadium, Wolverhampton, Inggris pada 5 Agustus 2020.(Handout via REUTERS)
Klub Inggris Wolverhampton Wanderers dikenakan sanksi oleh otoritas sepak bola Eropa (UEFA) karena melanggar aturan break-even finansial UEFA untuk musim 2019/20.

Klub berjuluk Wolves tersebut telah menyetujui kesepakatan penyelesaian dengan pihak UEFA selama dua musim berikut.

"Perjanjian penyelesaian mencakup musim olahraga 2020/21 dan 2021/22," tulis UEFA dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir Sky Sports, Minggu.

Wolves menyetujui defisit maksimum 30 juta euro (sekitar Rp520 miliar) untuk tahun finansial yang berakhir 2020 dan akhirnya mencapai hasil break-even yang dapat diterima pada 2021.

Bila Wolves lolos ke Liga Champions musim depan, mereka hanya akan diizinkan mendaftarkan 23 pemain ke dalam skuat mereka, bukan 25 pemain.

Mereka juga terpaksa melakukan hal sama pada 2021/22 kecuali klub memenuhi seluruh persyaratan keuangan yang ditetapkan oleh ruang investigasi keuangan UEFA.

"Wolverhampton Wanderers FC berjanji untuk melaporkan defisit break-even maksimum 30 juta euro pada tahun finansial yang berakhir pada 2020 dan akhirnya mencapai, pada musim 2021/22, hasil agregat break-even untuk tahun keuangan yang berakhir pada 2019, 2020 dan 2021 dalam deviasi yang dapat diterima," kata UEFA.

"Wolverhampton Wanderers FC setuju bahwa, untuk tahun finansial yang berakhir pada 2020, biaya tunjangan karyawan dibatasi."

"Wolverhampton Wanderers FC setuju untuk membayar total kontribusi finansial hingga 0.6 juta euro (sekitar Rp10,4 miliar), yang akan dipotong dari pendapatan yang diperoleh dari berpartisipasi dalam kompetisi UEFA."

"Dari jumlah ini, 0.2 juta euro (sekitar Rp3,46 miliar) harus dibayar penuh sementara sisa 0.4 juta euro (sekitar Rp6,9 miliar) tergantung pada kepatuhan klub dengan target break-even yang dinyatakan dalam perjanjian penyelesaian," tambah badan sepak bola Eropa tersebut.

UEFA juga menegaskan bahwa Wolves hanya diperbolehkan mendaftarkan 23 pemain untuk kompetisi UEFA di musim 2020/21 dan bukan 25 pemain.

"Pembatasan tersebut akan terus berlaku untuk musim 2021/22 kecuali bila klub memenuhi semua langkah keuangan yang disepakati dengan Ruang Investigasi CFCB."

Klub Ligue 1 Lille dan Istanbul Basaksehir juga dinyatakan bersalah atas pelanggaran serupa oleh UEFA. Lille yang mengalami defisit lebih dari 30 juta euro (sekitar Rp520 miliar) selama tiga musim dan membukukan kerugian 100 juta euro pada 2018.

Peluang Wolves bermain sepak bola Eropa musim depan masih belum pasti karena Arsenal mengalahkan Chelsea di final Piala FA.

Itu berarti tim asuhan Santo, yang finis ketujuh di Liga Premier musim lalu, harus memenangkan Liga Europa musim ini untuk mendapatkan tempat penyisihan grup Liga Champions musim 2020/21.

Penalti Raul Jimenez memastikan kemenangan agregat 2-1 atas Olympiakos untuk mengirim Wolves ke delapan besar Liga Europa, di mana mereka akan menghadapi Sevilla.

Baca juga: Penalti Jimenez antar Wolverhampton lewati Olympiakos

Baca juga: Pendukung Wolves kini bebas mimpi berjaya di Liga Europa
 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020