Dalam wawancara dengan Wired, Gates menjelaskan bahwa akuisisi kesepakatan TikTok dan Microsoft tidak akan mudah atau pun sederhana.
"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan kesepakatan itu. Tapi ya, itu adalah piala beracun," kata Gates, dikutip dari The Verge, Minggu.
Dia juga mengatakan bahwa menjadi pemain besar dalam bisnis media sosial "bukanlah permainan sederhana," karena Microsoft harus bersaing dengan tingkat moderasi konten yang sama sekali baru.
Baca juga: Bill Gates ingatkan perlu "shutdown" 10 minggu untuk hambat corona
Baca juga: Bill Gates mundur dari dewan direksi Microsoft
Saat ditanya apakah Gates mewaspadai langkah Microsoft yang masuk ke dalam area media sosial, dia mengatakan bahwa Facebook memiliki lebih banyak pesaing adalah "kemungkinan hal yang baik", namun meminta Trump membunuh satu-satunya pesaing, itu sangat aneh.
Gates tampak bingung tentang berjalannya kesepakatan yang potensial tersebut, terutama dengan kebijakan Presiden Trump saat ini yang menyarankan Departemen Keuangan AS untuk mengambil bagian dari akuisisi apapun.
"Saya setuju bahwa prinsip yang dijalankan ini sangat aneh," kata Gates. "Soal pemotongan itu tambah aneh. Namun, bagaimana pun juga Microsoft harus menangani semua itu."
Komentar Gates tersebut selang beberapa hari setelah Microsoft mengonfirmasi bahwa mereka mengejar kesepakatan untuk membeli operasi TikTok di AS, Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Laporan lain menyebutkan bahwa Microsoft kemungkinan mempertimbangkan untuk membeli seluruh operasi global TikTok, bahwa pembicaraan seputar kesepakatan khusus ini berada pada tahap "awal."
Presiden Trump juga menetapkan batas waktu hingga 15 September bagi Microsoft untuk menyelesaikan akusisi untuk menghindari pemblokiran TikTok di AS.
Baca juga: Akun Twitter Bill Gates sampai Elon Musk diretas
Baca juga: Bill Gates sebut obat COVID-19 harus tersedia bagi yang membutuhkan
Baca juga: Sudah tahu akan ada pandemi, Bill Gates timbun makanan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020