Tim Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menghasilkan produk inovasi minuman siap saji, sirup, dan instan berbentuk serbuk dari kelopak bunga rosella.Kelopak bunga rosella memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah penyakit-penyakit degeneratif
Produk inovasi yang mengandung sari kelopak bunga rosella, vitamin C, dan gula stevia ini diformulasi berdasarkan pengalaman empiris dan penelitian.
Ketua Tim Dr Sartini MSi Apt di Makassar, Sulsel, Minggu, mengatakan pengembangan produk inovasi ini merupakan implementasi dari bantuan dana Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).
"Dari pengalaman empiris dan artikel ilmiah yang kami telusuri, kami menemukan bahwa kelopak bunga rosella memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah penyakit-penyakit degeneratif antara lain kenaikan kadar asam urat, kenaikan kadar kolesterol, hipertensi, dan diabetes," katanya.
Baca juga: Unhas terus berupaya tingkatkan mutu pendidikan di tengah pandemi
Ia menemukan proses riset dan inovasi diawali dengan penetapan bunga rosella sebagai salah satu topik riset peta jalan penelitian.
Pengajuan PPUPIK berkaitan dengan penyiapan bunga rosella sebagai antioksidan dan antimikroba.
Selain itu, produk inovasi ini juga untuk mengisi Center of Excellence Farmasi, yang salah satu unit usahanya adalah produk berbasis herbal.
Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Keuangan Fakultas Farmasi Unhas ini mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan produk berbasis kelopak bunga rosella tergantung bentuk sediaannya.
Dalam pengembangannya, tim merencanakan ada tiga varian yakni minuman siap saji, sirup konsentrat, dan minuman instan bentuk serbuk/granul.
Pada tahun pertama, tim peneliti memproduksi minuman siap saji takaran 150 ml dan 600 ml, karena masih bisa diedarkan selama waktu simpannya kurang dari tujuh hari.
Jadi, dibuat dengan menggunakan sistem pre order dengan segmentasi pasar berskala kecil.
Sementara untuk produk sirup konsentrat dan minuman instan, Sartini menuturkan timnya baru membuat prototipe sambil diajukan permohonan izin edarnya.
Dalam membuat produk inovasi ini, tantangan yang dihadapi tim peneliti utamanya berkaitan dengan ketersediaan alat yang mendukung proses ekstraksi seperti freeze drier atau spray drier yang harganya tergolong mahal.
"Selain ketersediaan alat, kelopak bunga rosella ini tanaman yang tidak dapat berbunga sepanjang tahun, biasanya awal-awal musim hujan baru banyak bunganya dan saat ini bunga rosella belum banyak dibudidayakan di Makassar," tambah Sartini.
Untuk menghasilkan produk inovasi ini, bahan utama yang digunakan adalah kelopak bunga rosella, air, dan gula stevia sehingga dapat dikonsumsi penderita diabetes, dan dapat difortifikasi dengan vitamin C untuk mendapatkan efek sinergis dari produk.
Adapun tim peneliti terdiri atas Dr Sartini, MSi Apt; Prof Dr M Natsir Djide, Apt; Nana Juniarti, MSi Apt; Nur Amir, MSi Apt; Muh Agung Ady Mangilep, SE MS; dan beberapa mahasiswa.
Baca juga: Unhas loloskan empat penelitian pendanaan riset COVID-19
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020