Sebanyak empat dari tujuh klaster persebaran COVID-19 di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur dipastikan telah sembuh 100 persen dan tinggal menyisakan tiga klaster yang menjadi sumber penularan karena para pasien masih menjalani isolasi, baik di rumah sakit maupun mandiri.Alhamdulillah angka kesembuhan di Ponorogo terus meningkat. Kami berharap wabah ini mulai bisa dikendalikan persebarannya
"Hingga detik ini, total kasus konfirmasi positif COVID-19 berjumlah 219 orang dan 183 di antaranya sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa lagi," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dikonfirmasi melalui layanan whatsapp di Ponoroga, Senin.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Kota Sorong jadi 174 orang
Empat klaster yang dinyatakan sembuh 100 persen dimaksud adalah klaster Gontor 2 dimana dari 86 santri dan guru yang terkonfirmasi positif COVID-19, 86 sembuh (100 persen), klaster (Pondok) Temboro (13 santri konfirmasi, 13 santri sembuh), Ronowijayan 1 (13 konfirmasi, 13 sembuh) dan klaster PPIH Sukolilo (8 konfirmasi, 8 sembuh).
"Alhamdulillah angka kesembuhan di Ponorogo terus meningkat. Kami berharap wabah ini mulai bisa dikendalikan persebarannya," kata Ipong.
Baca juga: 7.819 pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet sembuh
Sementara, tiga klaster yang masih menyisakan pasien konfirmasi dan masih menjalani proses pemulihan kesehatan adalah klaster Ronowijayan 2 (tujuh kasus, sembuh dua), Panjeng (empat kasus, sembuh tiga), dan riwayat perjalanan Surabaya (23 kasus, sembuh 18).
Dalam keseluruhan kasus konfirmasi di Ponorogo itu, ada 65 kasus yang tidak teridentifikasi klaster penularannya, dimana 40 di antaranya telah sembuh.
Baca juga: Tujuh pasien COVID-19 di Majene dinyatakan sembuh
Kabupaten Ponorogo sendiri saat ini masih berstatus zona oranye yang artinya memiliki transmisi penularan sedang.
Ipong berharap angka kesembuhan pasien COVID-19 daerah itu terus meningkat sehingga rasio transmisi penularan semakin bisa ditekan dan sebaran virus bisa dikendalikan.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020