Pandemi dorong warga dunia gemari atletik

10 Agustus 2020 23:43 WIB
Pandemi dorong warga dunia gemari atletik
Arsip - Atlet lintasan dan lapangan asal Swiss Lea Sprunger beraksi pada nomor lari rintangan 300m pada kejuaraan atletik Diamond League The Inspiration Games di stadion Letzigrund di Zurich, Swiss, Kamis (9/7/2020). REUTERS/Arnd Wiegmann/pras/djo (REUTERS/ARND WIEGMANN)
Presiden Badan Atletik Dunia Sebastian Coe menilai pandemi virus corona yang melanda dunia justru membawa dampak baik bagi perkembangan olahraga atletik karena warga dunia secara tidak langsung dipaksa berolahraga ringan seperti jalan santai hingga lari.

Olahraga berat yang biasa dilakukan di pusat kebugaran untuk sementara urung dilakukan masyarakat sebagaimana aturan protokol kesehatan yang melarang warga berkumpul baik di tempat terbuka maupun dalam ruangan.

"Atletik bisa mendapat keuntungan dari situasi ini, orang-orang punya kebiasaan baru untuk berjalan dan joging. Olahraga ini akan digemari lebih luas dengan sendirinya," kata Coe dalam sesi seminar virtual yang diikuti Antara, Senin.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Atletik Dunia, selama masa pandemi dan pembatasan wilayah, lebih banyak orang berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh dengan angka global terjadi peningkatan mencapai 80 persen.

"Atletik menjadi cabor yang paling diuntungkan karena orang-orang berolahraga dengan berlari atau berjalan. Ini aset besar bagi kita. Setelah pandemi usai, kami akan berikan akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk bisa menikmati atletik," tutur mantan atlet atletik peraih empat medali emas olimpiade itu.

Dalam seminar virtual bersama media se-Asia yang digagas Asosiasi Atletik Asia (AAA) ini, ia pun berpesan kepada lebih dari 200 jurnalis yang menjadi peserta seminar agar tetap menjaga kedekatan dengan para atlet, termasuk saat pandemi seperti sekarang yang memaksa dihentikannya kejuaraan di seluruh dunia.

"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian punya peran yang begitu besar untuk membangun citra atlet dari bawah. Meski sekarang arus informasi begitu kompleks dengan adanya media sosial, tapi jurnalis punya kedekatan emosional yang tak dimiliki media sosial," tutup Coe.

Baca juga: Atletik Dunia sebut media berperan dalam perkembangan karier atlet
Baca juga: London Marathon 2020 hanya untuk atlet elite

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020