Fesyen muslim sendiri merupakan bagian dari ISEF 2020, sebab kontribusinya cukup besar dalam menyokong perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor.
"Sektor fesyen menyumbangkan kontribusi kepada perekonomian nasional. Sejak 2018 kita mengembangkan fesyen muslim dan menyediakan outlet bagi pelaku usaha fesyen muslim lainnya," ujar Kepala Grup Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Prijono dalam jumpa pers daring, Selasa.
Baca juga: Wapres: ISEF jadi kesempatan Indonesia perkuat pemasaran produk halal
Baca juga: Novita DP hadirkan busana modis kasual dan "playful" di ISEF 2019
Fesyen ISEF 2020 akan berlangsung pada 27-31 Oktober 2020 atau puncak dari kegiatan ISEF yang terdiri dari trade show, peragaan busana, konferensi, talkshow dan jumpa pers. Seluruh rangkaian acara tersebut pun dilakukan secara daring.
Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma mengatakan bahwa tema tersebut dipilih untuk mengingatkan masyarakat jika sustainable fashion atau fesyen yang berkelanjutan bukan hanya sekadar strategi penjualan namun hadus menjadi gaya hidup.
"Sustainable bukan hanya strategi bisnis tapi gaya hidup, dengan gaya hidup bisnis yang berkelanjutan, bisnis fesyen ini akan berjalan dengan baik," kata Ali.
Selama empat hari, akan ada 164 perancang busana yang menawarkan koleksinya melalui peragaan busana dan semua show akan dilakukan secara streaming.
"Kegiatan kita di fesyen akan ada fesyen show yang ditayangkan streaming. Semoga kita benar-benar bisa menggunakan teknologi untuk menjual produk kita, target kita membantu semua penjualan. Nantinya ISEF 2020 akan kami diskusikan untuk bertukar pikiran bagaimana caranya menguasai pasar indonesia," kata Ali.
Baca juga: Hannie Hananto kenalkan kuliner Indonesia lewat busana
Baca juga: Zaskia Mecca bawa tema ondel-ondel pada ISEF 2019
Baca juga: Yanti Adeni kenalkan kain Cual di ISEF 2019
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020