Sejumlah ahli kesehatan sedang mengawasi laju penyebaran COVID-19 pada anak-anak dan remaja, sementara para pembuat kebijakan masih belum menentukan model pembelajaran yang akan diikuti oleh murid-murid.
Ada tiga opsi yang tersedia, yaitu apakah belajar dalam kelas, memanfaatkan model pembelajaran virtual, atau menggabungkan keduanya.
Presiden AS Donald Trump meminta otoritas di negara bagian untuk mengizinkan para siswa kembali belajar di ruang kelas. Namun, permintaan itu dikritik oleh banyak ahli kesehatan yang khawatir terhadap risiko penyebaran COVID-19, khususnya di daerah dengan kasus positif tinggi.
Laporan terbaru dari American Academy of Pediatrics dan Children's Hospital Association menemukan lebih dari 338.000 anak-anak di AS positif COVID-19 sejak AS menghadapi wabah COVID-19. Sebanyak 97.078 kasus baru dilaporkan muncul selama periode 16-30 Juli.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar kasus baru pada anak-anak ditemukan di wilayah selatan dan barat AS. Data itu dikumpulkan dari 49 negara bagian, New York City, Columbia, Puerto Rico, dan Guam.
Laporan itu tidak menjelaskan penyebab kenaikan kasus positif di kalangan anak-anak. Sejauh ini, tingkat pemeriksaan COVID-19 di AS telah meningkat. Beberapa kajian terbaru juga menunjukkan anak-anak dapat menjadi penyebar virus sekaligus terjangkit COVID-19.
American Academy of Pediatrics mencantumkan data yang menunjukkan anak-anak yang terkena virus corona jarang mengalami penyakit COVID-19 yang parah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan anak-anak yang terserang COVID-19 juga umumnya tidak menunjukkan gejala yang parah.
CDC belum lama ini memperbarui panduan kesehatannya yang mendukung sekolah kembali dibuka asalkan wilayah dan komunitas sekitarnya tidak melaporkan kasus positif COVID-19 dalam jumlah besar.
Beberapa kota, seperti Chicago dan Los Angeles, berencana memulai tahun ajaran baru dengan pembelajaran via Internet/dalam jaringan, sementara New York City, yang pernah menjadi pusat wabah COVID019 di AS, berencana menggelar pembelajaran secara fisik, setidaknya beberapa kali, di semua sekolah distrik pada musim gugur.
Hanya sedikit anak-anak yang dilaporkan meninggal dunia karena COVID-19 di antara lebih dari 162.000 korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini di AS. Data pemerintah menunjukkan lebih dari lima juta jiwa di AS positif COVID-19. Angka itu adalah seperempat dari total kasus COVID-19 di seluruh dunia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ahli AS meminta kaum muda tetap waspada terhadap risiko COVID-19
Baca juga: AS cabut imbauan perjalanan global terkait COVID-19
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Menkes Tutup Kembali Sekolah Jika Ada Kasus Positif COVID-19
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020