Terlalu Dini Nyatakan Wabah Flu Babi Berakhir

18 Desember 2009 10:13 WIB
Terlalu Dini Nyatakan Wabah Flu Babi Berakhir
Pemakaian masker untuk pencegahan virus H1N1 atau Flu Babi. (REUTERS/Enrique Marcarian/ANTARA)
Jenewa (ANTARA News/AFP) - Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Keiji Fukuda, Jumat, mengatakan terlalu dini untuk mengumumkan wabah flu babi telah berakhir, karena wabah itu terus berada pada "tingkat tinggi" di beberapa bagian Eropa dan Asia tengah.

Kendati virus flu babi A/H1N1 mencapai puncak dan bahkan turun di beberapa bagian belahan Bumi utara, dan hampir tak ada di wilayah selatan, Fukuda mengatakan ada kemungkinan yang belum dibuktikan bahwa dapat terjadi gelombang lain wabah flu tersebut pada musim dingin tahun ini.

"Sangat mungkin bahwa tetap terlalu dini untuk menyatakan wabah itu sudah selesa," kata Fukuda dalam taklimat mingguan di Jenewa.

Fukuda, Penasehat Khusus bagi Direktur Jenderal WHO mengenai Wabah Influenza, mengatakan "aktivitas flu berlanjut pada tingkat yang sangat tinggi di beberapa negara", terutama di Republik Ceko, Prancis, Kazakhstan, Kyrgizstan, Rusia dan Swiss.

Fukuda juga menyatakan bahwa tanda mengenai puncak dna penurunan kasus itu di Amerika Utara dan beberapa bagian Eropa telah muncul "sangat dini bagi inluenza", sementara tersisa beberapa bulan menjelang musim dingin.

Hasilnya ialah WHO tak dapat mengesampingkan kemungkinan gelombang lain penyakit itu pada penghujung musim dingin atau awal musim semi.

"Kami benar-benar tak dapat menjawab pertanyaan ini sekarang. Kami terus menilai, saat ini kami tak dapat meramalkan apakah kita akan menyaksikan lonjakan baru kegiatan sekitar awal 2010," kata Fukuda.

WHO juga berjanji akan terus mendukung negara lebih miskin yang paling rentan dengan memberi mereka pasokan terbatas vaksin bahkan sekalipun semua upaya telah ditangguhkan.

Sejauh ini, enam pembuat vaksin dan 12 negara telah menanggapi permintaan bantuan oleh WHO awal tahun ini, dengan janji mengenai sebanyak 180 juta dosis vaksin yang akan dibagikan kepada sebanyak 95 negara.

Namun pemeriksaan rutin dan keselamatan serta perencanaan bagi pembagian di kalangan pekerja kesehatan dan kelompok yang paling rentan telah terbukti lebih rumit dibandingkan yang diperkirakan, dan WHO berharap dapat segera mulai memasok negara yang sangat memerlukan.

"Tiga negara pertama yang kami harap akan memperoleh vaksin ialah Azerbaijan, Afghanistan dan Mongolia, kata Fukuda

Fukuda menggarisbawahi bahwa belum terlambat bagi pembagian vaksin.

"Virus wabah itu sekarang adalah virus yang benar-benar telah menyebar ke seluruh dunia dan sangat mungkin bahwa ini adalah penularan yang akan terus kita saksikan bereda selama beberapa tahun lagi," katanya.

"Tetap sangat bijaksana untuk mendorong pemberian vaksinasi," katanya.

Korban jiwa di seluruh dunia sejak wabah flu babi pertama kali muncul pada April mendekati angka 10.000 jiwa , dan sedikitnya 9.596 kematian dicatat hingga Desember, demikian data yang disiarkan WHO pekan lalu. (*)

Pewarta: ricka
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009