Trailer berdurasi lebih dari dua menit film ini dimulai dengan klip arsip yang memperkenalkan Robin Williams muda kepada kerumunan yang bersorak-sorai, diikuti dengan montase yang menampilkan berbagai titik dalam karirnya, dari melakukan pekerjaan suara di Aladdin hingga pembuatan film "The Crazy Ones".
"Otak manusia, Anda tahu, adalah kelenjar seberat tiga setengah pon yang luar biasa," kata Williams saat gambar pemindaian otak menyala di layar.
Trailer tersebut kemudian beralih ke liputan media tentang kematian Williams dan spekulasi seputar bunuh diri.
Baca juga: Kematian Robin Williams dihubungkan dengan meningkatnya kasus bunuh diri serupa
Baca juga: Robin Williams sudah sakit sebelum bunuh diri
Shawn Levy, sutradara "Night at the Museum 2", menceritakan bagaimana dia dan kru produksinya memperhatikan ada sesuatu yang berubah dengan aktor tersebut selama pembuatan film.
"Film terakhir, jelas bagi kami semua di lokasi syuting bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan Robin," kata Levy.
Ada pula klip dari sang istri, Susan Schneider Williams, yang merinci dampak pribadi yang mendalam dari kematian Williams dan kesadaran yang menyertainya.
"Suamiku tanpa sadar telah mengidap penyakit mematikan," Schneider Williams menjelaskan. "Hampir setiap bagian otaknya diserang. Dia mengalami dirinya sendiri hancur."
Para dokter, sesama artis Hollywood, dan Schneider Williams kemudian mulai mengumpulkan tanda-tanda dari Williams sendiri yang menunjukkan "penyakit yang menghancurkan" yang meningkatkan kecemasan dan keraguan dirinya dan bahkan dapat menyebabkan delusi.
"Tidak lagi merasa setia untuk diam tentangnya, tapi mungkin lebih setia untuk berbagi," kata Levy.
Didistribusikan oleh Vertical Entertainment, "Robin's Wish" akan dirilis secara digital pada 1 September.
Baca juga: Robin Williams "hidup kembali" lewat kanal YouTube baru
Baca juga: Sengketa hukum keluarga Robin Williams selesai
Baca juga: Robin Williams aktor paling dicari di Google tahun 2014
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020