• Beranda
  • Berita
  • AS dukung Taiwan terlibat di WHO terkait penanganan COVID-19

AS dukung Taiwan terlibat di WHO terkait penanganan COVID-19

12 Agustus 2020 11:19 WIB
AS dukung Taiwan terlibat di WHO terkait penanganan COVID-19
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memajang foto Virus Corona COVID-19 di sebelah Gubernur Georgia Brian Kemp. Sekretaris HHS Alex Azar dan C.D.C. Associate Director untuk Ilmu dan Keselamatan Laboratorium Steve Monroe saat berkeliling di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Jumat (6/3/2020). ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/ama/djo/pri.
Amerika Serikat (AS) memuji Taiwan atas penanganan wabah COVID-19 yang dianggap berhasil, serta mendukung Taiwan untuk dapat terlibat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pujian dan dukungan itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan AS Alex Azar dalam konferensi melalui sambungan telepon yang diikuti ANTARA di Jakarta pada Rabu, terkait kunjungan resmi yang dilakukannya ke Taiwan sejak tiba di sana pada Minggu (9/8).

"Kunjungan saya ke Taiwan adalah suatu pengakuan atas keberhasilannya melawan COVID-19. [...] Saya tekankan, AS meyakini bahwa Taiwan seharusnya bisa berbagi pengalaman sukses dan kepakaran di level dunia, termasuk di WHO," kata Azar.

Sejauh ini, Taiwan berhasil menahan angka infeksi virus corona pada angka 480 kasus, menurut catatan situs penyedia data COVID-19 real time, worldometers.info. Sementara China, sebagai episentrum pertama wabah itu mengonfirmasi total hampir 85.000 kasus. AS mencatatkan rekor tertinggi di dunia, dengan 5,3 juta kasus.

Selain memuji keberhasilan, Azar juga berulang kali menyebut Taiwan sebagai entitas yang demokratis, terbuka, dan transparan, khususnya dalam hal berbagi informasi mengenai penanganan pandemi di wilayahnya.

Lawatan Azar menjadi kunjungan resmi pejabat tinggi AS ke Taiwan yang pertama kali dalam 40 tahun terakhir. Azar melakukan pertemuan dengan Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Senin (10/8) untuk membahas penanganan COVID-19 dan kerja sama AS-Taiwan.

Pemerintah pusat China menyampaikan protes atas kunjungan tersebut dengan menyebut bahwa Taiwan, yang dianggap sebagai bagian dari negara China, merupakan isu sensitif bagi hububgan diplomatik China-AS di bawah prinsip "satu China".

Prinsip itu pula yang disebut oleh Taiwan sebagai penghalang bagi pihaknya untuk dapat bergabung dalam dialog penanganan wabah di WHO. Misalnya, pada Mei lalu, ketika Taiwan menyatakan tidak diundang dalam pertemuan kunci WHO karena ada tekanan dari China.

"Saya ingin menegaskan bahwa pertimbangan politis tidak boleh mendahului urusan kesehatan. Keputusan untuk menahan Taiwan agar tidak dapat ikut serta dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA) adalah pelanggaran terhadap hak universal atas kesehatan," kata Tsai dalam pidatonya pada pertemuan dengan Azar.

Baca juga: Menkes AS wajib ikuti tes COVID-19, pakai masker saat kunjungi Taiwan

Baca juga: Taiwan akan buka kembali konsulat di pulau Guam AS

Baca juga: Kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan pada hari Tiananmen

 

Kementerian PPN belajar kearifan lokal penanganan COVID-19

Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020