Dalam siaran pers Gugus Tugas Batam, Rabu dini hari disebutkan, ibu rumah tangga berinisial N merupakan post partum, yang berobat dengan keluhan batuk dan pilek disertai kejang pada saat baru tiba di rumah sakit.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Batam bertambah 7
Dalam pemeriksaan insentif, kesadaran pasien terus berkurang dan meninggal pada 9 Agustus 2020, sebelum hasil tes usap COVID-19 ke luar.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membenarkan hal itu.
"Saat ini bayinya dirawat suami. Keduanya dalam pantauan kami, karena asimtom," kata dia.
Hingga kini pihaknya masih melakukan penelusuran terhadap tenaga kesehatan yang membantu ibu itu bersalin.
Seluruh tenaga kesehatan yang membantu persalinan akan melaksanakan karantina mandiri dan menjalani tes usap COVID-19.
"Tenaga kesehatan walau tak bergejala wajib swab," kata dia.
Sementara itu, hingga Rabu tercatat total kasus COVID-19 di Batam sebanyak 368 orang, 270 orang di antaranya sembuh, 22 orang meninggal dan 76 orang masih dirawat.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di RSD Wisma Atlet bertambah 40 orang
Baca juga: Positif COVID-19, Bupati Aceh Singkil dan isteri isolasi mandiri
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020