"Kami tentu berharap ada dukungan yang mampu menjaga mengamankan, bukan hanya proses dan tahapan penyelenggaraan pilkada saja tapi juga menjaga mengamankan penyelenggara pemilunya," kata Ketua KPU RI Arief Budiman di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Arief Budiman: Beri pembunuh staf KPU Yahukimo hukuman setimpal
Dengan adanya pengamanan terhadap diri penyelenggara, bukan pengamanan kantor saja kata dia diharapkan kejadian seperti yang terjadi pada Hendrik Johpinski tidak lagi terulang.
"Kami bisa berkoordinasi terus dengan aparat keamanan, untuk menjamin bahwa proses penyelenggaraan ini, penyelenggara pilkada tidak lagi menimbulkan kejadian-kejadian yang membuat beberapa pihak khawatir, risau, bahkan mungkin ragu dan takut untuk bisa terlibat di dalam penyelenggaraan tahapan pemilihan kepala daerah," katanya.
Arief berharap penyelenggara pemilu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak termasuk soal keamanan diri penyelenggara dalam menyelenggarakan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Baca juga: Staf terbunuh, Ketua KPU ingatkan seluruh jajaran lebih berhati-hati
Dia juga mengingatkan agar seluruh penyelenggara pemilu se Indonesia agar lebih berhati-hati belajar dari kejadian tersebut.
"Kepada penyelenggara pemilu se-Indonesia saya ingin sampaikan bahwa peristiwa semacam ini menjadi pelajaran berharga bagi kita," kata Arief Budiman.
Para penyelenggara kata dia diharapkan dapat menjalankan tugas-tugas mereka dengan sangat hati-hati, penyelenggara tetap harus menjalankan tugas-tugas dengan baik dengan memperhatikan situasi sekitar.
Baca juga: Kapolda Papua membenarkan staf KPU Yahukimo dibunuh OTK
Baca juga: KPU RI siapkan tim evakuasi jenazah staf KPU Yahukimo
Baca juga: Jenazah staf KPU Yahukimo dievakuasi ke Yogyakarta
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020