Jumlah itu secara akumulatif sejak COVID-19 merebak di Papua, kata Jubir SGPP COVID-19 Papua dr. Silwanus Sumule di Jayapura, Rabu.
Dijelaskannya, para pelajar itu diduga terjangkit saat kegiatan belajar mengajar masih diberlakukan, namun saat ini KBM dilakukan secara daring.
Baca juga: UNICEF sebut Papua-Papua Barat responsif lindungi anak saat pandemi
Baca juga: Prajurit TNI ajarkan mandi bersih kepada anak di Deiyai Papua
Baca juga: UNICEF sebut Papua-Papua Barat responsif lindungi anak saat pandemi
Baca juga: Prajurit TNI ajarkan mandi bersih kepada anak di Deiyai Papua
Untuk rencana diberlakukannya kembali KBM, akan disesuaikan dengan kebijakan daerah masing-masing, namun pihaknya berharap sebelum diterapkan seluruh persiapan dilakukan secara matang.
Protokol kesehatan terkait penanganan COVID-19 benar-benar diterapkan sehingga KBM dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab mengingat virus tersebut masih ada di sekitar kita.
Sebelum menerapkan KBM, setiap sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan serta menjaga jarak fisik. Sumule belum mengetahui pasti apakah sudah ada sekolah yang melaksanakannya atau belum.
Dari 3.225 kasus positif COVID-19 di Papua tercatat 10 persen diantaranya dialami anak usia kurang dari 19 tahun, kata dr. Sumule yang juga menjabat Sekretaris Dinkes Papua.*
Baca juga: 12 anak positif COVID-19 di Jayapura dinyatakan sembuh
Baca juga: Imunisasi di Jayawijaya-Papua jangan terabaikan karena COVID-19
Baca juga: 12 anak positif COVID-19 di Jayapura dinyatakan sembuh
Baca juga: Imunisasi di Jayawijaya-Papua jangan terabaikan karena COVID-19
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020