• Beranda
  • Berita
  • Petrokimia salurkan total dana Rp48 miliar bantu penanganan COVID-19

Petrokimia salurkan total dana Rp48 miliar bantu penanganan COVID-19

12 Agustus 2020 19:33 WIB
Petrokimia salurkan total dana Rp48 miliar bantu penanganan COVID-19
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (HO-Humas PG)

dari dana Rp48 miliar itu, Petrokimia mengalokasikan Rp19,2 miliar untuk memerangi COVID-19 di internal perusahaan, dan Rp28,8 miliar disalurkan ke pihak eksternal.

Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap COVID-19 BUMN telah menyalurkan total bantuan dana sebesar Rp48 miliar dari Maret hingga Juli 2020, dalam rangka mendukung pemerintah memerangi pandemi khususnya di Jawa Timur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi di Gresik, Rabu, mengatakan dari dana Rp48 miliar itu, Petrokimia mengalokasikan Rp19,2 miliar untuk memerangi COVID-19 di internal perusahaan, dan Rp28,8 miliar disalurkan ke pihak eksternal.

Untuk internal perusahaan, Rahmad mengalokasikan antara lain untuk pengadaan alat kesehatan Rp10,1 miliar, obat-obatan dan suplemen Rp2,6 miliar, bahan makanan Rp1,8 miliar, perbaikan dan penyediaan sarana prasarana Rp4,7 miliar, serta kebutuhan lainnya Rp142,8 juta.

"Pencegahan penularan COVID-19 di internal perusahaan menjadi sangat penting agar operasional bisnis tetap berjalan lancar, sehingga perusahaan dapat tetap memenuhi amanah pemerintah menyalurkan pupuk bersubsidi guna menjaga ketahanan pangan nasional," kata Rahmad, dalam siaran persnya kepada wartawan.

Baca juga: Petrokimia Gresik bantu dana penelitian COVID-19 di Dr Soetomo

Sementara itu untuk pihak eksternal rincian penyaluran bantuan antara lain berupa alat kesehatan Rp14,1 miliar, obat-obatan Rp625,9 juta, beras dan sembako Rp8,4 miliar, sarana prasarana seperti tenda posko, biaya pengiriman dan bongkar muat Rp258 juta, sharing pembelian Alat Pelindung Diri (APD) Satgas Rp5,2 miliar, serta kebutuhan operasional lainnya Rp50 juta.

"Bantuan yang kami berikan menyentuh segala sektor, mulai dari bidang kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan. Serta edukasi pencegahan bersama 100 tempat ibadah hingga sektor pertanian di kabupaten/kota di Jatim dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," kata Rahmad.

Rahmad optimistis, Indonesia akan segera keluar dari pandemi ini jika seluruh elemen terus bahu membahu dan bekerja sama dalam penanganan COVID-19.

"Kami akan tetap berkomitmen untuk proaktif dalam membantu pemerintah memutus mata rantai COVID-19 di masa normal baru," kata Rahmad.

Baca juga: Petrokimia ekspor perdana kapur pertanian ke Brunei Darussalam

Sementara itu, berdasarkan data Pemprov Jatim, peta sebaran kasus COVID-19 di wilayah setempat masih didominasi warna oranye (risiko sedang) dan merah (risiko tinggi).

Menanggapi hal itu, Rahmad  mengatakan tetap akan mendorong percepatan penanganan dan pencegahan di seluruh lini agar benar-benar terbebas dari pandemi.

Oleh karena itu, Rahmad mengajak seluruh pihak agar tidak lengah dan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari maupun operasional usaha agar penyebaran COVID-19 dapat semakin terkendali.

"Komitmen ini akan terus kami tingkatkan. Semoga berbagai upaya yang telah kami lakukan dapat berkontribusi nyata membantu pemerintah dalam memerangi COVID-19, khususnya di Jatim," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020