Kabid Penjagaan dan Penyelamatan (Gamad) Adpel Pangkalbalam, Rusli di Pangkalpinang, Minggu, mengatakan, nahkoda kapal penumpang, kargo yang menuju Pelabuhan Pangkalbalam atau sebaliknya kapal menuju Jakarta dan Belitung harus hati-hati dan selalu waspadai cuaca buruk seperti gelombang tinggi, badai dan angin kencang.
"Berdasarkan informasi dari Badan Meteologi dan Geofisika (BMG) Pangkalpinang gelombang di perairan Babel mencapai dua hingga 2,5 meter dan itu sudah membahayakan pelayaran kapal," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait pemberitahuan ramalan cuaca BMG itu, pihak Adpel belum memberlakukan larangan berlayar bagi kapal penumpang dan kapal kargo karena belum laporan dari nahkoda kapal dan penundaan keberangkatan akibat cuaca buruk.
"Sampai saat belum ada penundaan keberangkatan kapal yang dikarenakan cuaca buruk, kapal berangkat maupun kapal datang di Pelabuhan Pangkalbalam lancar dan selalu tepat waktu," ujarnya.
Menurut dia, Adpel selalu mengawasi dan memantau kondisi cuaca di perairan Babel dengan menjalin komunikasi dengan nahkoda, perusahaan kapal dan pihak BMG.
Oleh karena itu, kata dia, nahkoda kapal penumpang, kargo dan kapal nelayan untuk selalu mewaspadai dan berhati-hati menuju tujuan dengan terus memantau dan berkomunikasi sesama nahkoda kapal dan Adpel.
"Jika cuaca tiba-tiba memburuk dan tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan diharapkan nahkoda kapal menunda keberangkatan dan mencari pulau-pulau terdekat untuk berlindung agar tidak terjadi kecelakaan kapal laut," ujarnya.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009