Peran penting yang dimainkan tidak hanya untuk masa depan, namun juga bagi peradaban kita saat ini, dan untuk mempererat hubungan antarmanusia,
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (EU) menggelar pameran pendidikan dalam 3rdASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day secara virtual, dengan menggarisbawahi konektivitas bidang pendidikan tinggi sebagai tema kunci kemitraan ASEAN dan EU.
“Gelaran acara tahunan yang telah diselenggarakan sejak 2018 ini, bahkan di tengah pandemi virus COVID-19, menunjukkan komitmen kuat baik dari ASEAN maupun Uni Eropa untuk mempererat kerja sama bidang pendidikan,” kata Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato’ Lim Jock Hoi, dalam pembukaan acara tersebut secara virtual, Kamis.
Menurut dia, dalam 43 tahun kemitraan ASEAN dan EU, kedua pihak telah bekerja untuk merealisasikan komunitas ASEAN yang dinamis, berkelanjutan dan tangguh.
“Salah satu area inti dari kerja sama dengan EU adalah membangun kapasitas pendidikan tinggi ASEAN melalui pergerakan pelajar antarkawasan,” katanya.
Baca juga: Uni Eropa-ASEAN luncurkan "Blue Book 2019"
Dalam gelaran 3rdASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day, para perwakilan dari berbagai institusi EU dan ASEAN, serta negara-negara anggota, berpartisipasi dalam pameran kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri serta program beasiswa yang ditawarkan, mulai dari sarjana hingga pascasarjana dan program doktoral.
Acara yang digelar secara virtual itu telah menarik 2.027 pendaftar dengan mayoritas generasi muda ASEAN dan akan berlangsung selama dua hari pada 13-14 Agustus. Sebanyak 22 perwakilan institusi yang menyediakan berbagai program beasiswa di ASEAN dan EU juga turut hadir.
Adapun Duta Besar EU untuk ASEAN, Igor Driesmans, mengatakan dalam sambutannya bahwa para pelajar ASEAN yang menempuh studi di negara-negara Eropa memiliki peran penting tak hanya untuk masa depan, namun juga di masa kini.
“Peran penting yang dimainkan tidak hanya untuk masa depan, namun juga bagi peradaban kita saat ini, dan untuk mempererat hubungan antarmanusia,” ujarnya.
EU sendiri menganggarkan dana sebesar 15 juta euro (Rp 263 miliar) dari tahun 2015 hingga 2020 untuk mempromosikan penguatan kapasitas institusional, memperbaiki sistem transfer kredit regional, pengenalan kualifikasi kedua belah pihak, dan memperbaiki kepastian kualitas.
Kemudian termasuk pula penguatan kerja sama regional, mobilitas kawasan dan sistem transfer kredit yang difasilitasi program beasiswa, dan mendukung harmonisasi.
Baca juga: Lewat siaran virtual, Misi EU untuk ASEAN luncurkan "Blue Book 2020"
Baca juga: Riset vaksin COVID-19 jadi fokus utama program kerja sama EU dan ASEAN
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020