APTECS yang pertama kali digelar itu menghadirkan pakar-pakar sains teknologi dan seni dari dalam dan luar negeri serta dibuka dengan pertunjukan spektakuler berupa atraksi "Banjaran Srepeg" oleh tim "Elektro Budoyo" dari jurusan Teknik Elektro ITS.
Dalam seminar akbar yang ditandai Remo Kolosal yang melibatkan siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan tim "Elektro Budoyo" itu juga dihadiri Prof Hiyama Takashi dari Kumamoto University, Jepang.
"Saya sangat senang sekali, karena seminar akbar tentang teknologi, sains, dan seni akhirnya bisa terlaksana di ITS," kata Rektor ITS, Prof. Ir. Priyo Suprobo, MS., PhD., saat membuka APTECS.
Didampingi Ketua Panitia APTECS, Prof. Imam Robandi, dan Kepala Unit Inkubator Pusat Bisnis Teknologi dan Industri LPPM ITS, Ir. Elly Agustiani, M.Eng., Probo mengatakan ITS memang merupakan sebuah institut yang berbasis teknologi.
"Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kesenian juga bisa dikembangkan di ITS, karena itu seminar dalam rangka Dies Natalis ke-49 ITS itu, juga menjadi perwujudan dari ajang komunitas para peneliti dan pengkaji bidang iptek, sosial, dan seni," katanya.
APTECS 2009 yang bertema "Keunggulan Pengelolaan Sumber-sumber Energi dalam Menghadapi Krisis Sosial Ekonomi Global" itu dimarakkan dengan diskusi secara sinergis antara peneliti dan praktisi yang terbagi dalam 10 ruang seminar sesuai bidang keilmuan masing-masing.
Dalam seminar juga ditampilkan stan-stan pameran karya mahasiswa dan hasil riset dosen dalam kurun setahun terakhir, seperti Tugas Akhir (TA) terbaik, PKMT yang menjuarai PIMNAS, hingga seni plastik goreng ala Despro ITS.
Beberapa karya yang dipamerkan antara lain Easy Operating Kursi Gigi (juara PIMNAS 2009 kategori PKMT), Kontrol Kursi Roda Listrik yang Diinterpretasi oleh Gerakan Mata, dan Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan LED Tenaga Surya.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009