Menurut Juru Bicara Tim Riset Vaksin dr. Rodman Tarigan, penyuntikan vaksin COVID-19 pada relawan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
"Serentak, target 100 (orang)," katanya.
Penyuntikan vaksin dilakukan setelah para relawan menjalani pemeriksaan spesimen usap pada kunjungan pertama dan hasilnya menunjukkan mereka tidak terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Setelah disuntik vaksin, para relawan diminta menunggu selama sekitar 30 menit di ruang observasi untuk keperluan pemantauan reaksi setelah penyuntikan vaksin dan kemudian dipersilakan pulang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan para relawan uji klinis vaksin COVID-19 diperbolehkan beraktivitas seperti biasa setelah mendapat suntikan vaksin.
Ia mengatakan bahwa tidak ada pantangan khusus bagi para relawan uji klinis vaksin. "Tidak ada, justru aktivitas biasa makan bagus, masker dipakai, sesuai dengan protokol kesehatan," kata Rita.
Menurut dia, biasanya suntikan vaksin menimbulkan reaksi seperti demam dan sedikit bengkak di area penyuntikan. "Biasanya dua hari juga hilang. Panas juga tergantung individu, paling dua tiga hari hilang," katanya.
Tim Riset memusatkan uji klinis vaksin COVID-19 dari Sinovac di enam tempat di Kota Bandung, yakni di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Penyuntikan vaksin COVID-19 sudah dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad pada 11 Agustus 2020, saat Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan.
Baca juga:
Vaksin-obat COVID-19 masuk dalam prioritas riset nasional 2020-2024
Vaksin Merah Putih diharapkan siap pakai pada 2022
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020