Kepala Polres Muarojambi, AKBP Ardiyanto, saat dihubungi membenarkan kejadian itu bahwa satu rumah warga Londrang Kabupaten Muarojambi yang berada di pinggir anak Sungai Batanghari, habis terbakar hingga menewaskan seorang anak perempuan dari pemilik rumah bernama Riduan.
Kejadian sekira pukul 06.00 WIB, pada saat saat Riduan pergi mencari ikan ke Sungai Batanghari dan meninggalkan rumah yang ditempati isteri dan anak-anaknya yang sedang tertidur lelap.
Baca juga: Rumah di Jakarta Timur terbakar saat hujan deras disertai petir
Pada saat rumah ditinggalkan Riduan, warga sekitar melihat api mulai membesar dan membakar rumah korban dan warga mulai berteriak minta tolong. Tidak jauh dari sungai Riduan mendengar kabar rumahnya terbakar kembali dan mencoba melakukan pertolongan terhadap keluarganya yang masih berada di dalam rumah tersebut.
Api mulai membesar dari arah belakang atau dapur rumah Riduan dan terus menjalar ke bagian depan rumah, kemudian Riduan masuk ke dalam rumah berupaya menyelamatkan kedua anaknya yang masih berada di dalam rumah dikarenakan kobaran api semakin membesar.
Baca juga: Kebakaran Duri Selatan hanguskan ratusan rumah dan sebagian kios pasar
Riduan tidak berhasil menyelamatkan salah satu anaknya yang masih tertidur di dalam kamar sedangkan anak laki lakinya yang bernama Fahri melompat keluar dari rumah melalui jendela kamar, sedangkan adiknya yang bernama Putri Serli masih tertinggal di dalam rumah di bagian kamar.
Akibat peristiwa kebakaran rumah itu, para korban terluka bakar dan salah satu anak korban yang tidak sempat terselamatkan luka bakar di sekujur tubuh dan meninggal dunia.
Baca juga: Lupa matikan kompor, dapur sebuah rumah di Kebon Jeruk terbakar
Saat api membakar rumah korban untuk warga di seputaran rumah korban berusaha melakukan upaya pemadaman dengan mempergunakan ember berisikan air dan mesin alkon dan akhirnya api berhasil di padamkan.
"Namun satu korban tidak berhasil diselamatnya dan meninggal dunia ditempat kejadian dan kini sudah dimakamkan oleh warga setempat," kata Ardiyanto.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020