Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp37,4 triliun yang masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 bakal menjaga perekonomian nasional.Kami di Kementerian BUMN akan terus melakukan transformasi yang selama ini sudah dilakukan sehingga good corporate governance dan transparansi yang sudah dilakukan berjalan baik sehingga berkontribusi pada negara.
"Kami di Kementerian BUMN akan terus melakukan transformasi yang selama ini sudah dilakukan sehingga good corporate governance dan transparansi yang sudah dilakukan berjalan baik sehingga berkontribusi pada negara," ujar Menteri Erick dalam konferensi pers RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Hutama Karya akan optimalisasi penggunaan PMN 2020 untuk Jalan Tol Trans Sumatera
Ia menyampaikan bahwa salah satu BUMN yang bakal memperoleh PMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp6,2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membangun jalan tol di wilayah Sumatera dalam rangka menjaga kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan Sumatera.
"Saya juga sudah mendapat laporan langsung ketika jalan tol yang tersambung dari Palembang dan Lampung, konsumsi listrik meningkat, karena itu kami melihat jalan tol Sumatera ini memang menjadi sebuah kebijakan yang harus diteruskan dan Insya Allah menjaga keseimbangan ekonomi," kata Erick.
Selain itu, lanjut dia, PT Pelindo III dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC juga mendapatkan PMN, diharapkan dapat mendukung pengembangan pariwisata maritim.
"Kita ingin memastikan Bali menjadi hub untuk tourism nasional, selama ini untuk pariwisata maritim masih ketinggalan," ucapnya.
Baca juga: Erick Thohir fokus pemerintah pulihkan kesehatan dan ekonomi bangkit
Erick memaparkan bahwa Pelindo III membangun Pelabuhan Benoa di Bali. Diharapkan, pembangunan itu dapat menghubungkan pariwisata di Bali dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Pelabuhan Benoa itu menjadi pelabuhan tourism yang juga bisa meningkatkan untuk pertumbuhan ekonomi maritim sehingga disambungkan juga dengan konektivitas kepada Labuan Bajo," kata Erick.
Sementara ITDC, lanjut dia, akan terus mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Tujuh BUMN terima PMN, Komisi VI DPR tegaskan bukan untuk bayar utang
Dalam kesempatan itu, Erick juga mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk membangun kawasan industri Batang, Jawa Tengah yang diharapkan mampu bersaing dengan negara tetangga.
"Pembangunan kawasan industri yang ada di Jawa Tengah ini menjadi prioritas. Bagaimana kita bisa mendukung program daripada pemindahan kawasan industri ini bisa lebih kompetitif dengan negara-negara Asia Tenggara lain. Karena itulah diperlukan dukungan dari pemerintah untuk PMN di sini," ujar Erick.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020