• Beranda
  • Berita
  • GTPP: 22 ASN dan THL di Pemkot Batu-Jatim positif COVID-19

GTPP: 22 ASN dan THL di Pemkot Batu-Jatim positif COVID-19

14 Agustus 2020 21:36 WIB
GTPP: 22 ASN dan THL di Pemkot Batu-Jatim positif COVID-19
FOTO ARSIP- Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto).

Dari total 22 ASN dan THL di lingkungan Pemkot Batu yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu, tercatat sebanyak empat orang  meninggal dunia

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu, Jawa Timur menyatakian sebanyak 22 orang aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL) di lingkungan pemkot itu terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Batu M Chori mengatakan bahwa sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus memaikan itu, Pemerintah Kota Batu akan menutup sementara Balai Kota Among Tani selama empat hari mulai 18-21 Agustus 2020.

“Sampai dengan tanggal 14 Agustus 2020 sudah hampir 22 ASN dan THL yang terkonfirmasi positif COVID-19,” katanya di Kota Batu, Jumat.

Ia menambahkan dari total 22 ASN dan THL di lingkungan Pemkot Batu yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu, tercatat sebanyak empat orang  meninggal dunia.

Para ASN yang terkonfirmasi positif tersebut, beberapa di antaranya bertugas di Bagian Kesra (Kesejahteraan Masyarakat), DP3A2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana).

Selain itu juga pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bagian Umum, Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika), Bagian Kesbangol (Kesatuan Bangsa dan Politik), dan Dinas Kesehatan.

Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan sterilisasi Gedung Balai Kota Among Tani tersebut, penutupan dilakukan selama empat hari.

Ia menjelaskan selama penutupan Balai Kota Among Tani tersebut, para ASN akan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).

Pemberlakuan WFH tersebut, sesuai mengacu pada surat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu kepada Wali Kota Batu selaku Ketua Satgas COVID-19 Kota Batu tanggal 13 Agustus 2020 nomor 440/3174/422.107/2020.

Dalam surat tersebut, Dinas Kesehatan Kota Batu merekomendasikan, dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, para ASN dianjurkan untuk bekerja di rumah. Namun, ada pengecualian untuk ASN yang memberikan pelayanan di puskesmas, kelurahan, dan kecamatan yang ada di wilayah Kota Batu.

“Ini merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di lingkungan perkantoran dan untuk sterilisasi,” katanya.

Tercatat di wilayah Kota Batu pada Jumat (14/8) ada penambahan sebanyak enam kasus baru konfirmasi positif COVID-19.

Secara keseluruhan, ada 205 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Sebanyak 15 orang meninggal dunia, 158 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan, demikian M Chori.

Baca juga: Balai Kota Among Tani akan ditutup empat hari untuk sterilisasi

Baca juga: Seorang ibu hamil positif COVID-19 meninggal dunia di Kota Batu

Baca juga: Ribuan pekerja di Kota Batu dirumahkan

Baca juga: Tambah 17 orang, positif COVID-19 di Malang Raya-Jatim naik 164 kasus

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020