PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berupaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan LNG (gas alam cair), sehingga dapat meningkatkan kemampuan PGN sebagai pemain bisnis LNG global.sebagai negara dengan cadangan gas yang besar, Indonesia dapat memperbesar prospek bisnis gas bumi ke negara-negara Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara
Dengan portofolio yang dimiliki dari mulai penyediaan infrastruktur, pemrosesan, transportasi, penyimpanan, bunkering dan niaga LNG, PGN bertekad mengejar target pengembangan bisnis LNG internasional, khususnya di pasar Asia.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar, dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa bagi PGN, LNG merupakan peluang untuk memasuki pasar internasional, baik dari segi pengembangan infrastruktur maupun trading, sehingga bisa menjadi pemain gas internasional.
Hal ini seiring dengan peran PGN dalam mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Targetnya, PGN dapat meningkatkan volume pengelolaan niaga gas bumi untuk Global LNG Trading hingga sekitar 130 BBTUD untuk 5 tahun pertama dan akan dikembangkan untuk tahun-tahun berikutnya.
“Permintaan gas di Asia Pasifik meningkat setiap tahunnya, sebagai negara dengan cadangan gas yang besar, Indonesia dapat memperbesar prospek bisnis gas bumi ke negara-negara Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara. Beberapa negara di South East Asia masuk dalam sasaran LNG Trading. Proyeksi permintaan sebesar 0,5 metrik ton per tahun (MTPA) atau setara dengan sembilan kargo per tahun. Respons positif telah didapatkan dan proses penjajakan dilakukan dengan proyeksi permintaan sekitar 18 kargo per tahun,” jelas Syahrial.
Syahrial mengungkapkan upaya ekspansi bisnis LNG internasional yang telah dilakukan antara lain PGN dan Sinopec telah menandatangani Perjanjian Master Jual Beli LNG dan proyek small-scale LNG di China yang bekerja sama dengan perusahaan manufaktur logistik ISO Tank.
Selain itu, Syahrial mengungkapkan bahwa saat ini PGN juga tengah melakukan pengkajian untuk menginisiasi ekspansi bisnis LNG, khususnya di negara-negara Asia Selatan yang berpotensi menjadi target pemasaran LNG.
Menurut Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, bisnis LNG juga menjadi bagian penting dari transformasi Pertamina sebagai holding migas dan PGN sebagai subholding gas. Apalagi pada pertengahan 2019, PGN mendapat tugas dari Pertamina untuk mengelola bisnis LNG end-to-end secara penuh.
“PGN mengambil peran dan melakukan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan segala peluang LNG yang ada, diantaranya melalui pengelolaan FSRU,” imbuh Rachmat.
PGN memiliki dua FSRU yaitu FSRU Lampung di Labuhan Maringgai dengan kapasitas 1,5 – 1,7 MTPA dan volume penyaluran mencapai 240 MMSCFD yang terintegrasi dengan fasilitas pipa transmisi SSWJ yang menghubungkan sumber-sumber gas bumi di Sumatera bagian tengah, selatan dan Jawa Barat, serta FSRU Jawa Barat, serta regasifiksi darat PT Perta Arun Gas di Arun Lhokseumawe Aceh. Selama ini, PGN telah menyalurkan gas bumi hasil regasifikasi LNG lebih dari 250 BBTUD.
“Ada beberapa anak perusahaan PGN yang turut menjadi menyokong portofolio LNG yaitu Nusantara Regas yang memiliki kapabilitas regasifikasi LNG, tetapi memang ditujukan untuk mendukung sektor kelistrikan nasional. Kemudian, PT Perta Arun Gas yang dikembangkan sebagai hub LNG dengan kapasitas regasifikasi 450 mmscfd dan memiliki 4 tangki di darat dengan kapasitas masing-masing 125.000 m3 dan PT Pertagas Niaga yang berkontribusi pada bidang niaga retail LNG,” jelas Rachmat.
Rachmat mengatakan bahwa dengan mengoptimalisasi portofolio domestik tersebut, dapat menjadi bekal PGN melaksanakan inisiasi ekspansi bisnis LNG internasional. PGN juga akan berintegrasi dengan holding PT Pertamina untuk optimalisasi portofolio LNG pasar internasional.
Baca juga: PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik
Baca juga: PGN pasok LNG untuk 3.000 truk logistik
Baca juga: PGN perluas pemanfaatan gas bumi melalui sinergi BUMN
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020