"Sesuai registrasi jumlah peserta yang mendaftar operasi celah bibir dan langit-langit ini 41 orang dan yang hadir dalam kegiatan pembukaan bakti kesehatan berjumlah 31 orang, namun yang lolos skrining 27 orang," kata Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Rikhwanto di Ternate, Sabtu.
Baca juga: Bhakti sosial, Polri gelar operasi peduli bibir sumbing dan katarak
Menurut Kapolda, saat ini di Indonesia masih banyak orang yang kurang beruntung dan masih ada anak yang dilahirkan sedikit kelainan yang berpengaruh bagi masa depannya, termasuk dalam berkomunikasi sosial maupun karirnya
Untuk itu, lanjutnya, dengan kehadiran Smile Train yang menggandeng Biddokkes Polda Malut ini membawa angin segar bagi masyarakat yang memiliki putra atau putri menderita celah bibir langit-langit menjadi lebih percaya diri dan diyakini ke depan masa depannya bisa lebih baik.
Penderita celah bibir langit-langit dalam kesehariannya, katanya, memiliki gangguan komunikasi, kurang percaya diri dan lain-lain sampai di kucilkan dari pergaulan sosial atau yang bersangkutan menjadi rendah diri dan tidak berani tampil di tengah masyarakat.
"Mumpung masih anak-anak mereka belum paham betul tentang efek psikologinya, untuk itu dari kecil kita lakukan perbaikan-perbaikan agar ke depannya dia bisa menyesuaikan di lingkungannya dan beradaptasi dengan baik," ucap Kapolda Malut.
Baca juga: TNI AD gratiskan operasi bibir sumbing bagi 1.000 pasien
Baca juga: Polri bedah gratis 720 pasien bibir sumbing
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Kapolda Malut Irjen Pol Drs Rikwanto, SH, M.Hum, yang dihadiri Wakapolda Maluku Utara Brigjen Pol Lukas Akbar Abriari, S.I.K., M.H, PJU Polda Malut.
Selain itu, juga dihadiri oleh Badan Amal Internasional untuk anak-anak yang memberikan operasi perbaikan bibir sumbing gratis, serta perawatan komperhensif kepada anak-anak di lebih 85 negara. Petugas Smile Train berjumlah 9 orang yang diketuai oleh dr Agus Santoso Budi, SpBP.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020