Ibu dan anak tersebut merupakan kontak pertama dari pria berusia 25 tahun yang positif terinfeksi COVID-19 pada 12 Agustus dari Kota Phuentsholing, seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan. Ia tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini dan bekerja di pelabuhan kering di bawah Kantor Pendapatan Daerah dan Bea Cukai.
Kementerian menyebutkan bahwa mereka menjalani tes saat berada di fasilitas karantina di Phuentsholing. Mereka diisolasi sejak 12 Agustus bersama dengan ratusan orang lainnya, yang melakukan kontak dengan pria tersebut.
Tiga kasus positif COVID-19 dilaporkan pada Jumat, dibanding 12 kasus sehari sebelumnya dari Kota Phuentsholing, menurut kementerian terkait. Semua 16 orang dewasa bekerja di pelabuhan kering di Kota Phuentsholing.
Dengan meningkatnya kasus COVID-19, pemerintah menyatakan daerah Phuentsholing sebagai zona merah.
Hingga Jumat kementerian berhasil melacak 442 kontak dari 12 kasus positif dari Phuentsholing, yang dilaporkan pada 13 Agustus dan 188 kontak dari tiga kasus positif yang dilaporkan pada 14 Agustus. Penelusuran kontak masih berlangsung sesuai pernyataan Kementerian Kesehatan.
Kasus positif COVID-19 di Bhutan mencapai 133 kasus, termasuk 102 pasien sembuh dan 31 kasus aktif dengan nihil kematian.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Bhutan perintahkan penguncian nasional setelah 113 kasus COVID-19
Baca juga: Bhutan tolak wisatawan setelah kasus pertama corona muncul
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020