Pemerintah Nusa Tenggara Timur mengalokasikan dana Rp25 miliar untuk pemberdayaan ekonomi petani melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TPJS) pada lahan seluas 10.000 hektare.Program TJPS diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung serta pemerataan kepemilikan ternak sapi serta peningkatan populasi ternak sapi.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Minggu,
mengatakan anggaran Rp25 miliar yang digunakan dalam program TJPS merupakan bagian dari dana refocusing Provinsi NTT sebesar Rp605 miliar, dalam mendukung pengembangan tanaman jagung dengan lahan 10.000 hektare pada masa tanam Maret hingga September 2020.
"Program TJPS diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung serta pemerataan kepemilikan ternak sapi serta peningkatan populasi ternak sapi," kata Wagub Josef A Nae Soi.
Baca juga: Mentan: Dukungan perbankan dibutuhkan untuk gerakkan ekonomi petani
Josef A Nae Soi sangat optimistis program TJPS mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dan hasilnya telah dinikmati oleh beberapa kelompok tani di NTT.
"NTT telah mengantarpulaukan jagung sebanyak lebih dari 44 ton di daratan Timor dan 42 ton dari daratan Sumba," tegasnya.
Ia berharap pemerintah kabupaten di NTT juga mengalokasikan dana dari APBD dan mempersiapkan petani untuk pelaksanaan program TJPS di daerah setempat.
Baca juga: Presiden minta stimulus ekonomi juga diarahkan untuk petani
Ia mengatakan, program TJPS perlu dilaksanakan secara luas dengan ditunjang oleh ketersediaan alat mekanisasi pertanian, sarana-prasarana pengairan, penyediaan pupuk dan pencegahan hama agar dapat diperoleh hasil yang signifikan.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020