• Beranda
  • Berita
  • Nikmati listrik EBT, bukti kemerdekaan di Pulau Saugi Pangkep

Nikmati listrik EBT, bukti kemerdekaan di Pulau Saugi Pangkep

16 Agustus 2020 20:45 WIB
Nikmati listrik EBT, bukti kemerdekaan di Pulau Saugi Pangkep
Suasana penerangan di bibir pantai Pulau Saugi yang kini sudah menikmati listrik tenaga surya dari Energi Baru Terbarukan (EBT), Minggu (16/8/2020). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Dari 117 pulau yang ada di Kabupaten Pangkep, Alhamdulillah Pulau Saugi dan pulau tetangga yakni Pulau Sabangko mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kementerian ESDM

Menikmati listrik energi baru terbarukan (EBT) dengan harga terjangkau menjadi bukti kemerdekaan di Pulau Saugi, Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupa'biring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Dari 117 pulau yang ada di Kabupaten Pangkep, Alhamdulillah Pulau Saugi dan pulau tetangga yakni Pulau Sabangko mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kementerian ESDM," kata Kepala Desa Mattiro Baji, H Muslimin Daeng Sirua di Kabupaten Pangkep, Sulsel, Minggu.

Dia mengatakan, pembangunan PLTS EBT mwemiliki peranan yang sangat besar bagi warga di Pulau Saugi yang 70 persen warganya bekerja sebagai nelayan.

Dengan adanya penerangan tersebut, anak-anak warga Pulau Saugi dapat belajar pada malam hari, sedang ibu-ibu nelayan dapat membantu suami memperbaiki pukat atau jaring pada malam hari.

Hal itu dibenarkan oleh salah warga Pulau Saugi Hj Rusmiati.

Menurut dia, sebelum menikmati listrik EBT ini, dulu menggunakan listrik tenaga diesel dengan iuran Rp4.000 per hari atau Rp120 ribu per bulan, namun dengan listrik tenaga surya hanya membayar Rp20 ribu per bulan.

"Dengan lama penggunaan yang sama yakni mulai jam enam pada petang hingga jam enam pagi, tetapi biaya PLTS jauh lebih murah," katanya.

Dengan PLTS di Pulau Saugi berkapasitas 50 kWp mampu dinikmati 108 rumah tangga, sementara di Pulau Sabangko dengan kapasitas 20 kWp dinikmati 77 rumah tangga.

Sementara itu, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Muhammad Anas mengatakan, untuk pemeliharaan PLTS ini dilakukan dua orang operator yang diupah dari hasil penagihan iuran pengguna listrik.

"Jadi selain untuk mengupah operator, juga disisihkan untuk pemeliharan dan perbaikan mesin jika terjadi kerusakan sewaktu-waktu," katanya.

Yang jelas, lanjut dia, dengan adanya PLTS EBT itu jelang tiga tahun terakhir, warga sudah lebih merdeka menikmati penerangan dan dapat membantu meningkatkan ekonomi desa.

Sementara itu, Kabid Energi Baru Terbarukan dan Kelistrikan, Dinas ESDM Sulsel Achmad Habib mengatakan, pada medio Mei 2018 Menteri ESDM Ignaisus Jonan meresmikan 21 PLT EBT di Sulsel yang sebagian besar di alokasikan di Kabupaten Pangkep, lalu menyusul Kabupaten Takalar, Sulsel.

"Hibah listrik dengan daya bersumber dari EBT itu diharapkan dapat dipelihara dengan baik di lapangan, sehingga masyarakat lebih lama menikmatinya," ujarnya.


Baca juga: Sulawesi kaya sumber energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik

Baca juga: Bauran EBT Sulawesi capai target nasional

Baca juga: Keberadaan pembangkit EBT di Pangkep dorong perekonomian warga pulau


 
Anak-anak sekolah di Pulau Saugi, Desa mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupa'biring Utara, Kabupaten Pangekp kini sudah menikmati listrik tenaga surya dari Energi Baru Terbarukan (EBT), Minggu (16/8/2020). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020